...akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus [Ibr.Yeshua] karena Dialah yang akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka ( Matius 1:21)
Sesuai ketetapan Torah, pada usia delapan hari dalam upacara brit-milah atau khitanan, anak tersebut diberi nama Yeshua(yud-shin-waw-ayin) ben Yosef, Yeshua anak Yosef. Ia lahir dari Roh Kudus melalui ibu bangsa Ibrani bernama Miryam, yang dalam dialek Aramaik yang umum saat itu disebut Maryam.
Sesuai dengan kesaksian Yosephus, sejarawan bangsa Yahudi pada abad pertama, dalam dialek Aramaik Yeshua dipanggil dengan sebutan Yeshu, huruf akhir ayin tidak diucapkan (sekedar contoh, orang Indonesia menyebut Australia dengan Australi ; atau Michele dalam bahasa Perancis disebut Michel ).
Karena alfabet Yunani tidak memiliki huruf yod maka huruf iota Yunani dianggap sebagai padanan yang paling dekat dengan yodIbrani. Lidah Yunani juga sulit menyebut huruf shin (sh) sehingga huruf ini diganti dengan huruf sigma (s). Demikian juga subyek tunggal maskulin di-imbuhi sigma (s) sehingga nama Aramaik Yeshu dalam bahasa Yunani dilafalkan menjadi Iesous (Charles B Abraham, A Rose by Any Other Name, Petah Tikvah July-September 2001, hal 28). Kemudian nama tersebut diserab ke bahasa Latin (Italia) sebagai Yesus, ke bahasa Arab sebagai Yasu (penutur Arab Kristen), ke bahasa Belanda sebagai Jezus, ke bahasa Inggris sebagai Jesus dan ke bahasa Indonesia sebagai Yesus.
Sekelompok orang berkata tidak penting kita mengetahui sebutan asli nama Yesus, bahkan tidak kurang sampai seorang Shakespear berujar, Mawar tetap mawar sekalipun disebut dengan nama lain. Namun ungkapan Shakepear belum dapat mewakili seluruh spektrum kebenaran. Mawar tetap harum walaupun diberi nama lain, tetapi orang yang mempunyai cita rasa yang sehat tidak akan pernah menamainya Bunga Tahi Kotok!
Walaupun dapat diucapkan dalam berbagai dialek, hanya dalam bahasa Ibrani-Aramaik saja nama Yeshua mempunyai makna seperti yang dimaksudkan oleh Roh Kudus. Tentulah malaikat berbicara kepada Yosef dalam bahasa Ibrani yang dimengerti Yosef. Sekalipun secara politik Israel berada di bawah penjajahan Romawi dan secara budaya di bawah pengaruh Yunani (Helenisme), bahasa Ibrani tetap digunakan oleh orang Yahudi di Israel khususnya dalam hal-hal yang berhubungan dengan ibadah. Tetapi, apakah Injil Matius ditulis dalam bahasa Ibrani? Papias, seorang murid Rasul Yohanes menulis seperti yang dikutip oleh Eusebius, Matius menyusun Kisah-kisah itu dalam bahasa Ibrani dan setiap orang menafsirkan menurut kemampuannya (Encyclopedia Britanica, CD Deluxe 2000, entry Matthew,St).
Adalah bahasa Ibrani yang dapat mengungkapkan makna di dalam nama Yeshua. Ada tiga pendekatan yang dapat digunakan. Pertama, perkataan Ibrani untuk akan menyelamatkan (Mat1:21) adalah yoshia yang memiliki akar kata Ibrani (yod-shin-ayin) yang sama dengan Yeshua (yod-shin-waw-ayin). Jadi nama Yeshua diberikan atas dasar apa yang akan dilakukannya(tseman atit, future tense). Sebagai pembanding, perkataan Ibrani untuk telah menyelamatkan (tseman avar, past tense) adalah yesha (yod-shin-ayin) dan bentuk sekarang sedang menyelamatkan adalah moshia dengan akar kata (mem-shin-ayin). Ketika menyatakan diri kepada Saul, Yeshua sendiri menyebut namaNya dalam bahasa Ibrani, Akulah Yeshua yang kau aniaya (Kisah Rasul 26:14).
Kedua, secara etimologis, nama Yeshua adalah kontraksi dari Yhoshua atauYahushua (yod-he-waw-shin-ayin) yang berarti YHWH Menyelamatkan. Dalam Bilangan 13:16 Musa menamai Hosea ben Nun dengan Yahushua. Hoshea yang mengandung arti keselamatan menjadi Yhoshua atau dapat juga dilafalkan Yahushua yang berartiYHWH adalah keselamatan. Dalam alkitab LAI Yahushua diterjemahkan sebagai Yosua (Bil 13:16). Kitab Suci bahasa Ibrani dalam Nehemia 8:17 mencatat bahwa namaYahushua ben Nun (yod-he-waw-shin-ayin) ditulis Yeshua ben Nun (yod-shin-waw-ayin). Naskah Kitab Suci bahasa Ibrani menunjukkan adanya bentuk penyingkatan tersebut. Jadi nama Yeshua bersifat alkitabiah.
Ketiga, Yeshua adalah bentuk maskulin dari kata Ibrani yeshuah yang berarti keselamatan (David Stern dalam Jewish New Testament Commentary, 1992, hal 4). Yesaya 12:2-3 menunjukkan hal ini, Sungguh El itu yeshua (keselamatan)-ku, aku percaya dengan tidak gemetar, sebab Yah YHWH itu kekuatanku dan mazmurku, dan Ia telah menjadi yeshuah ( keselamatan) bagiku. Maka kamu akan menimba air air dengan kegirangan dari mata air yeshuah (keselamatan) (Green Interlinear Bible). Dalam Mazmur 3:9 tertulis, Dari YHWH datang yeshuah (keselamatan), biarlah berkatmu ada atas umatMu. Dari segi gaya penulisan Yahudi, ayat tersebut menunjuk kepada gaya penulisan yang disebut remesh atau isyarat yaitu bahwa akan datang kelak sang Yeshua yang akan menyelamatkan umatNya.
Tidak ada bahasa selain bahasa Ibrani yang membuat nama Yesus menjadi demikian kaya makna. Adalah keindahan dan kedalaman arti nama Yeshua dalam bahasa Ibrani yang mendorong kami untuk mengibarkan Nama di atas segala nama yang olehnya kita dapat diselamatkan di tengah umat Kristen di kepulauan Nusantara ini (BO).
Sebagai kata benda, Yeshua Keselamatan.
Sebagai kata kerja, Yeshua Dia akan Menyelamatkan.
Sebagai bentuk kontraksi, Yeshua Yahweh Menyelamatkan.
(Oleh : Ir Benyamin Obadyah,MURP )
No comments:
Post a Comment