Popular Posts

Showing posts with label Doa / Pray. Show all posts
Showing posts with label Doa / Pray. Show all posts

Sunday, February 24, 2013

SURGA dan NERAKA 1 banding 1000


SURGA dan NERAKA
1 banding 1000

Penglihatan Pdt. Park Yong Gyu.

Di tahun 1987, Pdt. Park telah meninggal karena tekanan darah tinggi. Tapi oleh anugrah Tuhan, hidupnya diperpanjang 20 tahun lagi. Tetapi, untuk 4 tahun pertama, dia tidak dapat berbicara karena kondisinya yang tidak memungkinkan. Umurnya 50 tahun sewaktu dia kembali hidup. Selama waktu dia meninggal, TUHAN memperlihatkan kepadanya Surga dan Neraka.

Saya ingin Anda tahu jika Anda sombong dan angkuh, Anda akan mendatangkan kutukan atas dirimu. Saya memiliki jemaat besar dengan 5000 anggota tapi Tuhan merendahkan saya karena kesombongan saya. Sekarang saya takut akan Allah (Yakobus 4:6).

Saya memiliki harta kekayaan seharga 150 juta US$. Saya memiliki 5 mobil mewah.  Tapi setelah peristiwa kematianku, saya memberikan semuanya. Tolonglah ingat, keselamatan tidak dapat diperoleh oleh banyaknya hartamu melainkan melalui iman. Sekarang saya memohon kepada para gembala, penatua, dan pemimpin lainnya untuk melayani para pendeta dengan segenap hati.

Dalam Desember 19, 1987, setelah saya selesai makan siang dan sementara saya sedang beristirahat, saya mulai merasakan sakit yang amat sangat, hal itu sungguh tak tertahankan sehingga saya merasa bahwa saya akan mati. Kemudian saya kehilangan kesadaran saya. Saya terbangun 4 bulan kemudian dalam kondisi yang setengah sadar, dan dokter saya mengatakan kepadaku bahwa saya sebetulnya akan mati. Seluruh bagian tubuh saya syarafnya robek sejak mengalami kelumpuhan. Dan keluargaku belum pernah mengizinkan anggota Gereja untuk membesuki saya karena kondisiku yang mengerikan. Kemudian saya meninggal.  

Ketika saya meninggal, saya melihat 2 orang memasuki kamarku. Tetapi orang-orang ini masuk ke kamarku melalui dinding. Saya berteriak, “Siapa, siapa kalian!! Rumahku akan hancur bila kau begitu!!” Kemudian yang seorang berkata, “Kami adalah malaikat-malaikat yang turun dari Surga. Kami datang dari Kerajaan Allah.” Sebuah cahaya yang terang bersinar melalui para malaikat.

Bagaimana setan menghentikan doa kita



  Bagaimana setan menghentikan doa kita.
PERTEMPURAN DALAM DUNIA ROH

 oleh John Mulinde,  Obsteig (Austria) November,  2000    www.DivineRevelations.info/indonesia
Saya akan membagikan sebuah kesaksian untukmu dari seseorang yang telah diselamatkan dan dari seseorang yang juga telah melayani iblis.  Dan ketika orang tersebut membagikan kesaksiannya, itu sangat mengguncang saya, dan saya tidak ingin mempercayainya. Saya harus berpuasa selama sepuluh hari di hadapan Tuhan, lalu saya bertanya, “Tuhan apakah ini benar?” dan pada saat itu juga Tuhan mulai memberitahu kepada saya apa yang sebenarnya terjadi dalam dunia roh ketika seseorang berdoa. Orang ini lahir setelah orangtuanya mempersembahkan diri mereka ke lucifer. Ketika ia masih di dalam kandungan, mereka mengadakan berbagai macam ritual untuk mempersembahkan dirinya melayani lucifer. Ketika ia berumur empat tahun, ia mulai berlatih menggunakan kuasa gelap. Dan orangtuanya mulai takut padanya. Sedangkan pada umur enam tahun ayahnya menyerahkannya kepada seorang penyihir untuk dilatih. Setelah sepuluh tahun, ia telah menjadi hebat dalam ilmunya dan melakukan hal besar untuk kerajaan setan. Ia pun ditakuti oleh penyihir-penyihir biasa

Ia adalah seorang anak kecil, tapi ia sangat mengerikan dengan hal yang dibuatnya. Ketika genap berumur dua puluh tahun, banyak sekali pertumpahan darah yang dilakukan dengan tangannya. Ia membunuh sesuka hati. 

Ia mempunyai kemampuan untuk keluar dari tubuhnya melalui meditasi. Dan dapat mengangkat tubuhnya. Kadang ia dapat mengangkat tubuhnya dan menetap di udara. kadang juga dalam keadaan setengah  sadar ia keluar dari tubuhnya, tubuhnya tetap di tempat tapi jiwanya mengelilingi dunia seperti halnya penjelajahan luar angkasa dalam waktu yang singkat. Orang ini digunakan setan untuk menghancurkan  banyak gereja, menjatuhkan gereja, dan mengadu domba pendeta-pendeta. 

Friday, February 22, 2013

Batu Kecil & Mutiara



Pada suatu ketika, hiduplah seorang pedagang batu-batuan. Setiap hari dia berjalan dari kota ke kota untuk memperdagangkan barang-barangnya itu. Ketika dia sedang berjalan menuju ke suatu kota, ada suatu batu kecil di pinggir jalan yang menarik hatinya. Batu itu tidak bagus, kasar, dan tidak mungkin untuk dijual. Namun pedagang itu memungutnya dan menyimpannya dalam sebuah kantong, dan kemudian pedagang itu meneruskan perjalanan nya.

Setelah lama berjalan, lelahlah pedagang itu, kemudian dia beristirahat sejenak. Selama dia beristirahat, dia membuka kembali bungkusan yang berisi batu itu. Diperhatikannya batu itu dengan seksama, kemudian batu itu digosoknya dengan hati-hati. Karena kesabaran pedagang itu, batu yang semula buruk itu, sekarang terlihat indah dan mengkilap. Puaslah hati pedagang itu, kemudian dia meneruskan perjalanannya.

Selama dia berjalan lagi, tiba-tiba dia melihat ada yang berkilau-kilauan di pinggir jalan. Setelah diperhatikan, ternyata itu adalah sebuah mutiara yang indah. Alangkah senangnya hati pedagang tersebut,mutiara itu diambil dan disimpannya tetapi dalam kantong yang berbeda dengan kantong tempat batu tadi. Kemudian dia meneruskan perjalanannya kembali. Adapun si batu kecil itu merasa bahwa pedagang itu begitu memperhatikan dirinya, dan dia merasa begitu bahagia.

Wednesday, January 30, 2013

Ketika Saya Berdoa


Saya minta kekuatan,
Tuhan memberi saya rintangan untuk membuat saya kuat.

Saya minta kebijaksanaan,
Tuhan memberi saya masalah untuk saya pecahkan.

Saya minta kekayaan,
Tuhan memberi saya akal untuk bekerja.

Saya minta keberanian,
Tuhan memberi saya bahaya-bahaya untuk saya atasi.

Saya minta cinta,
Tuhan memberi saya anak-anak terlantar untuk saya bantu.

Saya minta karunia,
Tuhan memberi saya kesempatan.

Dalam semua hal itu,
Saya tidak menerima apa yang saya inginkan,
Tetapi saya menerima apa yang saya butuhkan.
Ternyata doa saya dikabulkan.

Kesabaran Dalam Doa


Oleh: Joe Gatuslao

Mana kala apa yang kita pikirkan tidak tepat, Tuhan berkata, "TIDAK."
Tidak - kala pemikiran itu bukan pemikiran yang terbaik
Tidak - kala pemikiran itu sama sekali salah
Tidak - walaupun pemikiran tersebut mungkin saja dapat menolongmu, namun juga akan menimbulkan masalah bagi orang lain

Mana kala waktunya tidak tepat, Tuhan berkata, "PERLAHANLAH."
Apa jadinya kelak bila Tuhan menjawab setiap doa secepat kita
menjentikkan jari-jari kita? Tahukah engkau apa yang akan terjadi?
Tuhan akan menjadi hambamu, bukan Tuanmu. Tiba-tiba saja Tuhan mengabdi
Kepadamu, bukan engkau yang mengabdi kepada-Nya.

Mana kala engkau berbuat kesalahan, Tuhan berkata, "BERTUMBUHLAH."
Orang yang mementingkan dirinya sendiri harus bertumbuh di dalam ketidak-egoisan.
Orang yang terlalu berhati-hati harus bertumbuh di dalam keberanian.
Orang yang suka menguasai orang lain harus bertumbuh di dalam kepekaan.
Orang yang senang mencela harus bertumbuh di dalam tenggang rasa.
Orang yang selalu berpikiran negatif harus bertumbuh di dalam sikap positif.
Orang yang senang mencari kepuasan jasmani harus bertumbuh di dalam
Berbagi rasa dengan orang-orang yang menderita.

Mana kala semuanya telah benar, Tuhan berkata, "PERGILAH."
Mukjizat terjadi:
Pecandu berat alkohol dilepaskan.
Pecandu obat bius menemukan kebebasannya.
Yang ragu-ragu menjadi percaya layaknya seorang anak kecil.
Jaringan tubuh yang terkena penyakit mulai menjadi sembuh karena pengobatan.
Pintu yang menuju ke arah impianmu tiba-tiba terbuka dan berdirilah
Tuhan di sana sambil berkata, "PERGILAH!"

Ingatlah:
Penundaan oleh Tuhan bukan berarti pengingkaran janji Tuhan.
Waktunya Tuhan sempurna adanya.
Kesabaran adalah yang kita perlukan dalam berdoa. 

Diambil dari Kumpulan Cerita "Mutiara Hati"

Tuesday, December 4, 2012

Berdoalah Sampai Sesuatu Terjadi (P.U.S.H)


Seorang laki-laki sedang tidur di pondoknya ketika kamarnya tiba-tiba menjadi terang, dan nampaklah Sang Juru Selamat. Tuhan berkata padanya bahwa ada pekerjaan yang harus dilakukan laki-laki itu, dan menunjukkan padanya sebuah batu besar di depan pondoknya. Tuhan menjelaskan bahwa laki-laki itu harus mendorong batu itu dengan seluruh kekuatannya. Hal itu dikerjakan laki-laki itu setiap hari. Bertahun-tahun ia bekerja sejak matahari terbit sampai terbenam, pundaknya menjadi kaku menahan dingin, ia kelelahan karena mendorong dengan seluruh kemampuannya. Setiap malam laki-laki itu kembali ke kamarnya dengan sedih dan cemas, merasa bahwa sepanjang harinya kosong dan tersia-sia.

Ketika laki-laki itu mulai putus asa, si Iblispun mulai mengambil bagian untuk mengacaukan pikirannya “Sekian lama kau telah mendorong batu itu tetapi batu itu tidak bergeming. Apa kau ingin bunuh diri? Kau tidak akan pernah bisa memindahkannya.”

Lalu, ditunjukkannya pada laki-laki itu bahwa tugas itu sangat tidak masuk akal dan salah. Pikiran tersebut kemudian membuat laki-laki itu putus asa dan patah semangat.

“Mengapa aku harus bunuh diri seperti ini?” pikirnya. “Aku akan menyisihkan waktuku, dengan sedikit usaha, dan itu akan cukup baik.”

Dan itulah yang direncanakan, sampai suatu hari diputuskannya untuk berdoa dan membawa pikiran yang mengganggu itu kepada Tuhan.

“Tuhan,” katanya “Aku telah bekerja keras sekian lama dan melayaniMu, dengan segenap kekuatanku melakukan apa yang Kau inginkan. Tetapi sampai sekarang aku tidak dapat menggerakkan batu itu setengah milimeterpun. Mengapa? Mengapa aku gagal?”

Tuhan mendengarnya dengan penuh perhatian, “SahabatKu, ketika Aku memintamu untuk melayaniKu dan kau menyanggupi, Aku berkata kepadamu, tugasmu untuk mendorong batu itu dengan seluruh kekuatanmu, seperti yang telah kau lakukan. Tidak sekalipun Aku mengatakan bahwa kau mesti menggesernya. Tugasmu hanyalah mendorong. Dan kini kau datang padaKu dengan tenaga terkuras, berpikir bahwa kau telah gagal. Tetapi apakah benar? Lihatlah dirimu. Lenganmu kuat dan berotot, punggungmu tegap dan coklat, tanganmu keras karena tekanan terus menerus, dan kakimu menjadi gempal dan kuat. Sebaliknya kau telah bertumbuh banyak dan kini kemampuanmu melebihi sebelumnya. Meski kau belum menggeser batu itu. Tetapi panggilanmu adalah menurut dan mendorong dan belajar untuk setia dan percaya akan hikmatKu. Ini yang telah kau selesaikan. Aku, sahabatKu, sekarang akan memindahkan batu itu.”

Terkadang, ketika kita mendengar suara Tuhan, kita cenderung menggunakan pikiran kita untuk menganalisa keinginanNya, sesungguhnya apa yang Tuhan inginkan adalah hal-hal yang sangat sederhana agar menuruti dan setia kepadaNya…. Dengan kata lain, berlatih menggeser gunung-gunung, tetapi kita tahu bahwa Tuhan selalu ada dan Dialah yang dapat memindahkannya.

Ketika segala sesuatu kelihatan keliru…. lakukan P.U.S.H (push=dorong).

Ketika pekerjaanmu mulai menurun…. lakukan P.U.S.H (push=dorong). Ketika orang-orang tidak berlaku seperti yang semestinya mereka lakukan..  lakukan P.U.S.H (push=dorong).

Ketika uangmu seperti “lenyap” dan tagihan-tagihan mulai harus dibayar.. lakukan P.U.S.H (push=dorong).

P.U.S.H – Pray Until Something Happens!! (Berdoalah sampai sesuatu terjadi).

Berdoa Dengan Cara Allah

Judul Asli: How to Pray with GOD's Way
Diterjemahkan: Dewi Galang

Ajari aku, Tuhan…
Aku ingin tahu, cara yang benar untuk berdoa.
Bila aku perlu menggunakan kata-kata,
Kata apa yang harus kupakai?
Beritahukan kepadaku, apa yang harus kukatakan.

Aku menundukkan kepala,
Aku berlutut,.. haruskah juga bersikap tegak?
Aku menutup mataku,
Kuangkat tanganku, atau… haruskah aku mengatupkannya saja?

Apakah aku harus berdiri? Atau duduk saja?
ALLAHku,.. posisi mana yang KAU sukai?

Apakah sebaiknya lampu menyala atau dimatikan?
Mungkin.. lebih baik dengan terang lilin saja?
Perlukah kupakai kacamataku atau tidak?
Ada di kursi saja atau di depan meja?
Haruskah aku berbisik atau berdoa dengan suara lantang?

Haruskah aku mengutip Kitab Suci?
Kapan waktu yang KAU sukai? Di waktu fajarkah?

Haruskah aku berdoa dengan cepat-cepat atau perlahan-lahan?
Lebih baik doa yang pendek.. atau yang panjang?

Aku baru saja belajar berdoa, apa saja aturannya?
Aku ingin berdoa dengan benar.

Bagaimana aku tahu bahwa KAU akan mendengarkannya?
Bahwa doaku sudah benar?

Dan sementara aku duduk diam,
Menunggu tanda-tanda,
Aku mendengar suara lembut yang berkata:

"AnakKU yang kekasih…
Apakah kau pikir AKU begitu peduli tentang waktu,
Atau tentang posisimu ketika berdoa, berdiri atau berlutut?"
"AKU tak peduli tentang posisi tubuhmu atau tempat yang kaupilih;
Bukalah hatimu kepadaKU,
Aku tak punya aturan lainnya.

Katakan padaKU apa yang ada dalam hatimu,
Dan katakan padaKU apa yang kau cari,
Ceritakan tentang kepedihanmu
Dan hal-hal lain yang membuatmu merasa lemah."

"Bicaralah padaKU secara pribadi
Tentang apa yang paling penting bagimu;
AKU tahu tentang perbuatan-perbuatan baikmu..
Tak perlu engkau menyombongkannya.

AnakKU, engkau tak perlu pelajaran-pelajaran,
Bicaralah saja padaKU setiap hari,
Katakan padaKU apapun yang kauinginkan,
sayangKU, Siapapun dapat berdoa."