Popular Posts

Showing posts with label Kesaksian / Testimony. Show all posts
Showing posts with label Kesaksian / Testimony. Show all posts

Saturday, January 10, 2015

Kesaksian - Park Young Moon Seorang Atheis Diperlihatkan Surga dan Neraka

 
 
Tanggal 3 April 1986 adalah hari besar yang mengubah hidup saya. Pada tahun 1985, aku mengendarai sepeda motor di bawah pengaruh (minuman keras) dan masuk ke sebuah kecelakaan lalu lintas. Saya kemudian di penjara. Istri saya minta cerai ketika saya dibebaskan dari penjara. Aku membuat rencana menyeluruh untuk membunuh delapan orang: istri saya, keluarga-nya bahkan anak kerabat - yang mendorongnya untuk mendapatkan perceraian. Hal terakhir yang saya lakukan sebelum mengeksekusi rencana ini adalah menemui  ibu saya di Gwangjoo, maka saya memesan tiket kereta api berangkat ke Seoul pada pukul 10.40 malam. Itu adalah malam 3 April 1986.

Sementara aku berada di rumah ibuku, aku mendengar suara bergema yang saya belum pernah dengar sebelumnya, 40 menit sebelum mendapatkan kereta. Suara itu sangat keras dan bergemuruh yang hampir memecah telingaku. "Lihat! Lihat!" katanya. Merasa sangat aneh, aku pergi keluar dari pintu depan dan melihat sekeliling, tapi tak ada seorang pun. Sambil menebak-nebak sendiri, saya kembali ke kamar tidur dan aku akan menyalakan rokok. Tiba-tiba, ruangan menjadi terang. Saya terkejut dan menatap pintu kamar tidur saat dalam kebingungan ini. Saat itu, aku berteriak kaget.

Sementara cahaya pelangi yang jelas itu mengalir, ada sesuatu yang berjalan di dalam terang. Melihat lebih dari itu, itu adalah orang yang mengenakan pakaian putih. Karena cahaya terang, aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, tapi itu mirip manusia. Setelah beberapa saat, sebuah kereta kuda persegi panjang mengikuti di belakangnya.

Ada tiga kursi di kereta. Satu di tengah kosong dan dua orang mengenakan pakaian putih duduk di kedua sisi. Jika seseorang yang percaya pada Yesus melihat adegan itu, ia akan sangat tersentuh. Tapi aku hanya tertegun karena aku adalah hanya seorang pria ateis. Sebuah hal yang aneh saya harus tambahkan adalah bahwa aku merasa kebencian saya yang membara hilang.

Aku membangunkan ibu saya yang sedang tidur dengan saya. Tapi dia tampaknya tidak melihat tempat kejadian dan dia mengabaikan aku, mengatakan "Jangan konyol!" kemudian pergi tidur lagi. Ketika aku kembali menatap kereta lagi, aku terkejut. Seseorang yang tampak seperti saya sedang duduk di kursi tengah yang sebelumnya kosong. Aku menyentuhnya untuk memastikan dia benar-benar nyata. Rasanya seperti saya melihat cermin.

Segera setelah saya duduk di kursi, kereta berangkat. Setelah itu, aku menyaksikan surga dan neraka dengan jelas. Setelah melewati jalan emas yang memukau dan berkilau, aku melewati tempat di mana orang-orang seperti saya berjalan sepanjang jalan taman bunga, mencium bunga. Saya bisa melihat orang-orang datang dari seluruh dunia.

Saya jelas melihat wajah pamanku di sisi ibuku yang telah menjadi Kristen dan meninggal karena penyakit. Namun, saya tidak bisa menemukan tanda-tanda penyakit pada dirinya. Penampilannya tampak seperti pemuda 30 tahunan - sesuatu dengan wajah dan tubuh muda, mirip dengan bagaimana aku melihatnya ketika saya masih di kelas 3 ~ 4 di sekolah dasar. Kedamaian dan kebahagiaan, tidak ada kecemasan dan keprihatinan dunia, jelas di wajahnya. Mendengar suara musik nyaring terus menerus, kereta emas melewati rumah emas berkilau setelah mengemudi selama beberapa hari. Ketika kami tiba di sini, malaikat yang tidak akan menjawab apa pun yang saya tanyakan akhirnya berkata "Ini adalah surga," dengan suara yang jelas.

Ada rumah yang tak terhitung jumlahnya yang membentang ke cakrawala. Sebuah hal yang sama yang saya rasakan dari rumah-rumah emas berkilau yang aku belum pernah lihat di bumi adalah bahwa mereka semua disusun rapi dan tampak siap dan menunggu pemilik untuk bergerak masuk seperti paman saya, saya tidak bisa melihat siapa pun di sini. Aku bertanya para malaikat tentang hal itu, tetapi mereka tidak menjawab saya.

Kereta tiba-tiba memasuki tempat yang gelap, seolah-olah itu malam. Satu-satunya sumber penerangan adalah cahaya terang ukuran bulan purnama. Itu dalam bentuk orang-orang mengenakan pakaian putih seperti orang-orang yang mengendarai kereta. Musik yang saya dengar sebelumnya sudah berhenti. Ketakutan memasuki pikiran saya sebelum saya menyadari hal itu. Aku takut, membayangkan "Sekarang mereka telah menunjukkan kepada saya hal yang paling indah yang saya tidak akan pernah lihat di bumi, apakah mereka akan membunuhku?"

Seorang manusia bercahaya seperti bentuk yang menerangi seorang sebelum aku menyadari hal itu. Aku  menyaksikan ayah saya yang telah meninggal 6 tahun yang lalu. Dia adalah pencari nafkah dan mengurus urusan keluarga. Ia berturut-turut menjabat sebagai seorang kepala sarjana Konfusian. Saat ia masih hidup, ia mengeluarkan perintah sabar bagi orang untuk berhenti berbicara dengan dia ketika dia mendengar mereka mengatakan "J" dari Jesus. Ketika pria ini di ranjang kematiannya, ia menjadi sengsara dan tubuhnya membengkak begitu banyak itu bisa meledak. Sekarang aku melihat ayah saya menderita sakit seolah-olah ia mendekati kematian lagi.

Ular berbisa biru dengan kepala segitiga, cukup untuk menyembunyikan pergelangan kakinya, tubuh ayahku yang berdarah, merangkak, membungkus sekelilingnya dan menggigit dia seluruhnya. Saya menangis dalam putus asa dan memanggil dia, tapi dia tampaknya tidak mendengar saya sama sekali.

Ke tempat kedua saya pergi, sejumlah besar orang berkumpul di kerumunan mencoba melarikan diri dari api pada plat besi yang sangat besar mirip dengan panggangan. Benar-benar sebuah kekacauan. Aku bertemu kenalan lain di sini. Dia adalah kakak ayah saya, yang telah hidup kikir, mengatakan bahwa uang adalah segalanya. Dia tidak bisa mendengar suara saya dengan baik.

Di tempat yang disoroti oleh cahaya ketiga, saya menyaksikan seorang teman yang telah meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Tiga ular coklat kekuningan mengerikan yang meremas dia begitu kuat, membungkus kumparan di sekelilingnya. Dengan demikian, wajahnya berubah pucat. Teman ini juga mencintai minuman seperti saya, tapi ia akhirnya orang yang sudah mati karena alkohol.

Di tempat yang disoroti oleh cahaya keempat, saya bisa melihat orang-orang yang tenggelam sampai ke pinggang di rawa yang dalam. Binatang hitam kecil yang tidak diketahui yang membuatnya berdarah, menggigit dan mencakar dia seluruhnya. Saya mampu mengenali dua orang, seorang kerabat dan teman masa kecil di antara orang-orang yang menderita yang tak terelakkan mencoba melarikan diri dari binatang, tubuh mereka berguling kiri dan kanan. Aku tidak tahu pada saat itu, tapi saya menemukan hubungan bahwa mereka pergi ke gereja hanya karena mereka mendengar bahwa dengan menghadiri gereja penyakit disembuhkan; mereka tidak memiliki iman yang benar. Dia menyia-nyiakan waktunya menghadiri gereja setengah hati, memiliki satu kaki di gereja dan kaki lain di dunia.

Ayah saya, saya melihat di neraka dan paman saya, saya melihat di surga.

Seperti yang telah saya ceritakan, neraka yang saya lihat adalah tak terbayangkan, tempat mengerikan. Saya jelas melihat ayah saya, paman, teman dan kerabat di tempat yang gelap dan menyedihkan. Tidak ada yang bisa saya lakukan kecuali menangis dalam kesedihan. Aku, seseorang yang berpikir semuanya berakhir setelah kematian, menghadapi kebenaran. Setelah menyaksikan neraka, kereta berhenti di sebuah tempat yang disebut tempat penghakiman (Wahyu 20:13). Di sini, saya melihat sesuatu yang disebut kenangan di mana semua dosa saya yang saya lakukan dengan mata saya, tangan, kaki dan bahkan pikiran sejak lahir dicatat.

Aku tidak bisa menghitung jumlah dosa-dosa saya yang saya lakukan selama hidup saya karena itu dikategorikan ke dalam 132 kategori, dan setiap kategori memiliki sub-kategori. Di antara mereka, aku melihat bahwa jumlah terbesar dari dosa-dosa bercabang karena tindakan yang saya buat karena minum. Hal lain yang saya tahu adalah bahwa ada dua hal yang tidak dosa di dunia nyata, tetapi dosa di surga. Salah satunya adalah tidak percaya pada Yesus dan yang lain adalah mengutuk atau menjadi menghina dengan orang lain yang percaya kepada Yesus.

Semua dosa masa lalu saya yang direkam - bahkan dengan tanggal dan waktu seperti tidak menghadiri gereja, merobek dan melemparkan Alkitab dan buku-buku nyanyian ke dalam api, mengutuk, tidak hormat, semakin keras dengan teman-teman evangelis, bahkan menampar wajah mereka dan menendang mereka. Aku bertanya pertanyaan yang saya ingin tahu sepanjang waktu di sini. "Kenapa kau menunjukkan tempat-tempat ini kepada saya, seseorang yang sangat membenci Yesus dan melakukan segala macam dosa, bukan untuk seseorang seperti saudara saya yang pergi melalui api dan air untuk percaya pada Yesus?" Seorang malaikat di samping saya memberi saya jawaban. "Ini tidak perlu bagi orang-orang seperti saudaramu untuk datang ke sini. Seseorang seperti Anda tidak akan dapat menyaksikan kepada orang lain tentang surga dan neraka sampai mereka melihat dengan mata mereka sendiri."

Itu saja. Itu adalah jawaban yang sesuai dengan ayat Alkitab yang menyatakan bahwa seseorang seperti saudara saya yang bisa percaya tanpa melihat akan diberkati lagi. Segera setelah itu, kereta mulai bergerak lagi. Tiba-tiba, saya mendengar suara yang nyaring dan merdu bertanya dengan tekanan "Apakah Anda percaya?"

Suara ini adalah orang yang sama yang saya dengar sebelum berangkat ke Seoul untuk membunuh delapan orang.

Meskipun saya tidak pernah menerima Tuhan sebagai Bapa Surgawi saya sebelum waktu itu, saya bersedia untuk menerima Tuhan, tentu menjawab "Tuhan, saya percaya pada Anda." Tuhan terus mengatakan, "Ketika Anda kembali ke dunia, bersaksi tentang surga dan neraka kepada orang lain. Jangan menambah atau mengambil apa pun dari apa yang Anda lihat." Ketika berangkat, hal terakhir Dia mengatakan itu, "Saya akan terus mengawasi Anda."

Aku merasa seperti aku telah di perjalanan panjang selama beberapa hari, tapi itu hanya 11:10 malam ketika aku terbangun, merasa takut. Ini semua terjadi dalam waktu 70 menit. Tidak ada gambaran waktu duniawi di sana. Perasaan datang ke saya, ibu saya sedang menatap saya dengan wajah tajam. Dia bilang aku bergumam kata-kata yang tidak diketahui untuk diriku sendiri dan aku tidak bangun meskipun dia mencoba untuk membangunkan saya. Tepat setelah itu, saya mengatakan kepadanya apa yang saya baru saja lihat. Ibu saya, yang selalu berteriak setiap kali dia mendengar hanya "J" Jesus, mengeluarkan air mata setelah mendengar kisah tentang bagaimana suaminya menderita. Begitu saja, ibu saya dan saya menjadi murid Yesus dan mengambil pendidikan pembaptisan, kemudian menjadi terlibat dalam gereja dihari yang sama. Dia menjadi orang yang penuh gairah dengan penuh semangat menghadiri gereja sebanyak seperti yang saya lakukan.

Pada saat ini, hidup saya berubah 180 derajat. Saya menjadi orang yang bibirnya secara alami mengucapkan kata-kata hanya memberikan kemuliaan kepada Tuhan Yesus bukan untuk diriku sendiri. Saya bisa menjadi dan terus menjadi pekabar injil melakukan pekerjaan Tuhan. Pesan terakhir yang Tuhan ucapkan kepada saya  selalu hadir dalam pikiran saya, "Aku akan terus mengawasi Anda," adalah yang membawa saya ke sini.

Oleh Park Young Moon
 
 
English Version :
 
April. 3rd, 1986 was a big day that changed my life.  In 1985, I drove a motorcycle under the influence and got into a traffic accident.  I then went to prison.  My wife asked for a divorce when I was released from prison.  I set up a thorough plan to kill eight people: my wife, her family–even child relatives–who encouraged her to get the divorce.  The last thing I did before executing this plan was to meet my mother in GwangJoo, then I booked a train ticket leaving for Seoul at 10:40 pm.  It was the night of April, 3rd, 1986.

While I was at my mother's house, I heard a resonant voice that I've never heard before 40 minutes prior to getting on the train.  It was so loud and thunderous of a sound that it almost split my ear.  "Look! Look!" it said.  Feeling too strange, I went out the front door and looked around, but there was no one.  Second-guessing myself, I returned to the bedroom and I was about to light a smoke.  Suddenly, the room became bright.  I was surprised and looked at the bedroom door in the confusion of the moment.  At that instant, I yelled in shock.

While a clear rainbow light was flowing down, there was something walking down in the light.  Looking over it, it was a person who wore white clothing.  Due to the bright light, I couldn't see its face clearly, but it was human-like.  After a while, a rectangular horse-drawn carriage was following behind him.

There were three seats on the carriage. The center one was empty and two people wearing white clothing sat on the both sides.  If someone who believes in Jesus saw the scene, he would have been touched greatly. But I was just stunned because I was just atheist man.  A strange point I should add is that I felt my burning hatred disappearing.

I woke up my mother who was sleeping by me.  But she didn't seem to see the scene and she ignored me, saying "Don't be ridiculous!" then went to sleep again.  When I looked back at the carriage again, I was startled.  A person who looked like me was sitting on the center seat which was previously empty.  I touched him to make sure he was real.  It was like I was looking at a mirror.

As soon as I sat down on the seat, the carriage took off. After that, I got to clearly witness heaven and hell.  After passing by a dazzling and brilliant golden road, I passed by a place where people like me were walking along a flower garden road, smelling the flowers.  I was able to see people came from all over the world.

I clearly saw my uncle's face on my mother's side who had been a Christian and died of a disease.  However, I couldn't find any disease marks on him.  His appearance looked like a youthful 30-something with a young face and body, similar to how I saw him when I was in 3rd~4th grade in elementary school.  Peace and happiness, absent of any anxieties and concerns of the world, was apparent on his face.  Hearing a continuous booming musical sound, the golden carriage was passing by brilliant golden houses after driving for several days.  When we arrived here, the angles who wouldn't answer whatever I asked eventually said "Here is heaven," with a clear voice.

There were an uncountable number of houses which were stretched out into horizon.  A common point that I felt from those brilliant golden houses that I've never seen on earth was that all of them were neatly organized and looked ready and waiting for an owner to move in.  Unlike where my uncle was, I was unable to see anyone here.  I asked the angels about it, but they didn't answer me.

The carriage was suddenly entering a dark place, as if it were night.  The only source of illumination was a bright light the size of the full moon.  It was in the shape of people wearing white clothing like those who drove the carriage.  The music I heard before had already stopped. Fear entered my mind before I was aware of it.  I was scared, thinking "Now that they've showed me the most beautiful things that I'll never see on earth, are they going to kill me?"

A light human-like shape was illuminating a person before I was aware of it. I got to witness my father there who had died 6 years ago.  He was the breadwinner and took care of family matters.  He successively held the position of a Confucian scholar principal.  While he was alive, he issued an impetuous order for people to stop talking to him when he heard them say the "J" of Jesus.  When this man was on his deathbed, he became miserable and his body swelled so much it could burst.  Now before me I saw my father suffering from pains as if he was approaching death again.

Blue venomous serpents with triangular heads, enough to hide his ankles, were bloodying my father's body, crawling, wrapping around him and biting him all over.  I was crying in despondency and calling out to him, but he didn't seem to hear me at all.

The second place I went to, a large number of people were gathered in a crowd trying to escape from a fire on an extremely huge iron plate similar to a grill.  Simply, it was pandemonium.  I met another acquaintance here.  He was my father's older brother, who having lived like a miser, said that money was everything.  He was not able to hear to my voice either.

At the place spotlighted by the third light, I witnessed a friend who had died in a traffic accident.  Three dreadful yellowish brown serpents were squeezing him so strongly, wrapping coils around him. Thus, his face was turning pale.  This friend has also loved drinking like me, but he was eventually the one who was dead due to alcohol.

At the place spotlighted by the forth light, I was able to see people who were immersed up to the waist in the deep swamp.  Unknown small black beasts were making him bloody, biting and clawing him all over.  I was able to recognize two people, a relative and a childhood friend among people who were inevitably suffering trying escaping the beasts, rolling their bodies left and right.  I didn't know it at the time, but I found out that the relative had been going to church simply because they heard that attending church cured disease; they had no true faith.  He wasted his time attending church half-heartedly, having one foot in church and the other foot in the world.

My father I saw in hell and my uncle I saw in heaven.

As I have recounted, the hell I saw was an unimaginable, atrocious place.  I clearly saw my father, uncle, friend and relative in the dark and wretched place. There was nothing I could do but cry at them in tears.  I, someone who thought everything ends after death, faced the truth.  After witnessing hell, the carriage stopped at a place called the judgment platform (Revelation 20:13).  Here, I saw something called reminiscence where all of my sins that I committed with my eyes, hands, feet and even mind since birth were recorded.

I was not able to count the number of my sins that I committed during my life because it was categorized into 132 categories, and each category had sub-categories.  Among them, I got to see that the largest number of sins branched off of actions that I made due to drinking.   Another thing I found out is that there were two items that are not sins in the real world, but sins in heaven.  One is not to believe in Jesus and the other one is to curse at or be contemptuous with others who believe in Jesus.

All of my past sins were recorded–even with the date and time–such as not attending church, tearing and throwing Bibles and hymnbooks into a fire, cursing, being disrespectful, getting stringent with evangelical friends, even slapping their faces and kicking them.  I asked a question that I was wondering all the time here.  "Why do you show these places to me, someone who hated Jesus exceptionally and committed all kinds of sins, rather than to someone like my brother who went through fire and water to believe in Jesus?"  An angel beside me gave me an answer.  "It's not necessary for people like your brother to come here.  Someone like you will not be able to witness to others about heaven and hell until they see it with their own eyes."

That was it. It was an answer corresponding to the Bible verse which states that someone like my brother who can believe without seeing will be blessed more. Soon afterward, the carriage began to move again. Suddenly, I heard a loud and sonorous voice ask pressingly "Will you believe?"

This voice was the same one that I heard before leaving for Seoul in order to kill those eight people.
Even though I've never accepted God as my Heavenly Father before that time, I was willing to receive God, naturally answering "Lord! I believe in you."  God continued to say, "When you go back to the world, testify about heaven and the hell to others.  Don't add or take anything away from what you saw."  When departing, the last thing He said was, "I will keep watching over you."

I felt like I had been on a long journey for many days, but it was just 11:10 pm when I woke up, feeling scared.  This all occurred in the space of 70 minutes.  There was no concept of earthly time there.   Coming to my senses, my mother was staring at me with an intense face.  She said I was mumbling unknown words to myself and I wouldn't wake up even though she tried to wake me up.  Right after that, I told her exactly what I had just seen.  My mother, who has always shouted out whenever she heard just the "J" of Jesus, came to tears after hearing of the story of how her husband suffered.  Just like that, my mother and I became disciples of Jesus and took baptismal education, then became involved in church the same day.  She became a passionate person who enthusiastically attends church as much as I do.

At this moment, my life changed 180 degrees. I became a person whose lips naturally speak words only giving glory to Lord Jesus rather than to myself.  I was able to become and continue to be a missionary doing the Lord's work.  The last order that God gave me which is always present in my mind, "I will keep watching over you," is what brought me here.
 

Wednesday, August 21, 2013

Pewahyuan Surga



Pewahyuan Surga
oleh Mary Katherine Baxter

Pendahuluan
Tulisan yang di inspirasi oleh Mary Kathryn Baxter adalah sesuatu yang diurapi Tuhan, dan telah memberkati ratusan dan ribuan orang. Saya percaya ini sepenuhnya penting untuk menyebarkan secara luas pesan Tuhan yang diberikan kepadanya. Dia bagikan pengalamannya untuk ratusan gereja setiap tahunnya, dan dia sekarang telah mendaftar itu semua
Bukunya yang berharga, A Divine Revelations of Hell, telah dipakai Tuhan untuk menyampaikan pesan yang terus-menerus untuk penebusan dari jiwa-jiwa yang hilang. Telah tersebar dan diterima dengan antusias oleh orang-orang di banyak negara, telah dicetak di banyak negara dan dalam banyak bahasa. Telah lebih dari setengah juta copi telah terjual. Saya percaya buku ini, A Divine Revelation of Heaven, akan diterima oleh semakin banyak jiwa.
Sebagai seorang pendeta untuk Mary K. Baxter untuk beberapa tahun, saya mengenal dia secara pribadi, dan saya mengusahakan pelayanannya. Tuhan telah menyetujui pekerjaannya dengan mengurapi pelayanannya dan menyebarkan pesan ini ke seluruh dunia.
Buku ini adalah hasil dari banyak pendoa, air mata dan kerja keras. Saya berdoa kalau itu mempunyai distribusi yang besar yang mengakibatkan banyak jiwa yang datang kepada Tuhan dan membuat persiapan untuk kekekalan dalam surga!
-T. L. Lowery, Ph.D.

Pembukaan
Buku ini kumpulan cerita dari pengalaman yang nyata yang saya alami bersama Tuhan. Ini bukan imajinasi yang berlebihan dan cerita seseorang yang berharap untuk hidup yang lebih baik dari pada hidup yang dijalani sekarang.
Surga itu benar-benar ada, dan pengalaman-pengalamannya saya uraikan dalam buku ini sebagaimana memang itu terjadi kepada saya. Saya berhubungan dengan semua hal yang Tuhan beritahukan kepada saya untuk disebarkan.
Saya ingin memberikan penghormatan khusus untuk pendeta saya, Dr. T. L. Lowery dan kepada istrinya yang cantik, Mildred, untuk dukungan mereka, dorongan dan kontribusi yang berharga dalam usaha ini. Saya juga ingin berterima kasih yang tulus untuk staf National Church dari Tuhan dan untuk pendeta Marcus V. Hand untuk bimbingan editorialnya dalam buku ini. Sebagai tambahan, saya berterima kasih dan menghargai dan penghargaan kepada semua yang ada di Whitaker House di New Kensington, Pennsylvania, yang telah secara instrumental dalam banyak hal dalam pembuatan buku A Divine Relevations of Heaven dan A Divine Revelations of Heaven yang tersedia di tempat bacaan umum.
Saya sangat berterima kasih untuk meminta saya untuk membagikan pesan ini. Saya berterima kasih anda menguatkan dan membesarkan hati dalam penggilan pelayanan ini. Tuhan memberkati anda semua.
-Mary Kathryn Baxter.

UNTUK KATHRYN DARI YESUS
Untuk tujuan ini engkau dilahirkan
Untuk menulis dan memberitahukan
Apa yang Aku telah tunjukkan dan memberitahumu,
Karena semua hal ini adalah benar dan nyata.
Panggilanmu adalah memberitakan kepada dunia
Bahwa ada surga, dan ada neraka
Dan bahwa Aku, Yesus, yang dikirim oleh Bapa
Jadi selamatkanlah mereka dari siksaan
Dan untuk mempersiapkan mereka suatu tempat di surga.

DALAM GERBANG
Tuhan, dalam pengampunan dan berkatNya yang tiada batas, mengijinkan saya untuk pergi ke tempat yang indah itu yang dinamakan surga. Kumpulan perjalananku ke rumahNya dan kembali ke bumi adalah tidak jelas bagiku, tapi saya tidak boleh salah tentang kenyataan ini.
Bagaimana mungkin keindahan yang tidak terbandingkan di beritahukan kepada mahluk hidup seperti saya? Biar saya memulai dari awalnya.
Suatu malam Tuhan muncul kepada saya dan mengatakan kalau saya adalah yang terpilih untuk tugas khusus. Dia bilang, “Anakku, Aku akan memanifestasikan diriKu kepadamu untuk membawa orang-orang keluar dari kegelapan kepada terang. Aku telah memilihMu untuk tujuan tersebut: engkau akan menulis dan membuat catatan dari hal-hal yang Aku beritahukan dan tunjukkan kepadaMu.”
Saya menyerahkan diri saya kepada Tuhan sepenuhnya, dan hal-hal yang mengherankan mulai terjadi. Saya dibawa dari tempat saya pertama dan di transportasi di nerala. Saya sangat merasakan kelima indra saya, saya bisa melihat, merasakan, mendengar, mencium dan merasakan. Lagi pula, ini adalah hal yang menakjubkan terjadi. Saya menyadari kalau pengaruh itu dalam diri saya adalah untuk suatu tujuan.
Untuk hari-hari dimana saya dibawa ke neraka oleh Tuhan, saya sangat bersedih dalam hati saya. Hati saya berduka dan terbebani karena hal-hal yang mengerikan yang saya lihat. Saya telah diperlihatkan penghakiman Tuhan untuk orang-orang yang berdosa yang akan pergi ke neraka. Saya berdoa dengan sungguh-sungguh dan mencari kedamaianNya.
Dalam malam ke tiga-satu setelah peristiwa-peristiwa terjadi, kekuatan dari Tuhan Yang Maha Kuasa meliputi saya lagi. Pada jam dua pagi, seorang malaikat yang perkasa berdiri di samping tempat tidurku. Yesus Kristis berdiri dibelakang malaikat itu. Ketika saya menatap kepada wajah Tuhan disana, Dia tersenyum kepadaku, tapi Dia tidak berkata apapun.
Utusan Tuhan yang perkasa itu berkata, “Tuhan telah memberikanku misi yang khusus. Aku dikirim kesini untuk membawamu ke surga dan menunjukkan kepadamu bagian-bagian dari surga.”
Setelah itu, dia berbicara lagi, “Mari dan lihat kemuliaan Tuhan!”
Segera setelahnya, saya ditransportasikan dengan supranatural dari rumahku dan melihat diri saya sedang berdiri pada salah satu pintu surga dengan malaikat sorgawi.
Keindahan yang mengagumkan yang saya lihat di sekitarku benar-benar mendebarkan hati! Pakaian surgawi benar-benar terlihat dari semacam pakaian dari cahaya. Malaikat yang mempunyai bentuk sayap segitigayang berkilauan dengan warna dari pelangi. Walaupun saya tidak terkejut, saya terkesima dengan keindahan Tuhan yang sangat jelas yang tidak bisa digambarkan.
Kemudian yang saya tahu, malaikat mengulangi seruan beberapa kali: “Lihatlah, kemuliaan Tuhan!”
Gerbang yang menakjubkan yang berdiri dengan kemegahan yang terbuat dari batuan permata yang padat. Dalam keterpesonaan dalam segala hal yang saya bisa lihat, semuanya begitu indah. Pada saat ini, saya tidak melihat Tuhan, tapi saya benar-benar terpesona dengan kemuliaan surga.

Sunday, June 2, 2013

Prepare for the Lord's Return!


Prepare for the Lord's Return!
by Bernarda Fernandez
Sister Barnarda Fernandez was taken on 2 Journeys to Heaven and Hell with Jesus.  She was shown the Heavenly rewards prepared for the Lord's saints, the Rapture, the Great Banquet and the crows of life.  And she saw the condition of the Church, the coming judgments, and the lost souls in Hell.

My First Journey
I was not feeling well that morning, my husband refused to leave me and go to work. I told him that I was not alone. After he left, I felt that I was dying. So I decided to phone some of my friends, and my mother-in-law. My mother-in-law answered: "Bernarda, God will bless you today, do not be afraid." The same answer came from another brother in Christ that I phoned, but he added: "Bernarda get up from your bed and praise the Lord, cry to Him and glorify Him."

In spite of my lack of strength, I cried to the Lord saying: "Lord You are my strength, come and help me." I tried to stand up, but my strength left me. My voice could no longer be heard, but in my soul I was crying to the Lord to help me since I felt like I was dying. 

Suddenly my room was lit up by a light which looked like a fire.  Immediately my fear vanished and I saw angels descending and walking in my room. I could hear them clearly speaking to each other.   Suddenly a marvelous being appeared, more marvelous than any angel. He was dressed in white with a golden sash.  On His chest was written in gold: "FAITHFUL AND TRUE." His face was showing gentleness and Love. Jesus the CHRIST was in front of me, the King of kings and the Lord of lords. Blessed be His name!

Jesus approached me, touched my head and told me: "I am Jesus who died for you. Look at these marks in My hands, they are still there for you. I came down from My throne of glory to speak to you; there are many things in your life to put right. You are lazy and quick-tempered. Moreover, I do not want 25% Christian nor 95%, but 100%. If you want to go to heaven, you have to be holy as I myself am holy; I came to take you for a journey."
New York City
I asked Him: "Lord, is it a missionary journey?" He answered "No." Then He took me by my hands, lifted me up, and talked to me with simplicity and Love. He brought me as far as my windows, He looked at the city of New York.  I saw sadness on His face. He wept and said: "My Word is well preached, but people do not listen. The sin of this city has reached My Father."

The city was full of homosexuals; among them were Politicians. The Lord told me: "It's another Sodom, but I am alive and the judgments of My Father will soon fall on this city." Then I knelt before the Lord while crying and He told me: "Do not be afraid. When judgment falls on this world, My Church will no longer be on Earth."

Neraka itu Nyata, Saya Pernah Di Sana!

Neraka itu Nyata,
Saya pernah disana!

Oleh Jennifer Perez
Indoneasian: Hell is real, I went there! by Jennifer Perez
Kesaksiaan seorang gadis 15 tahun yang dibesarkan dari keluarga kristen , kemudian membelakangi dalam perjalanan hidup.. menemukan dirinya overdosis, sekarat, dikirim ke neraka .sangat beruntung, diberikan kesempatan kedua dan misi untuk kembali kedunia memperingatkan yang hilang,pengkhianat dan yang hangat-hangat kuku, dengan peringatan penting.

( Di transkrip dari Audio)
Allah memberkatimu saudara dan saudari, saya mau kamu membuka Alkitab dari Ayub 2 : 28

"Kemudian dari pada itu akan terjad bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi teruna-terunamu akan mendapat penglihatan"

Nama saya Jennifer Perez ,berumur 15 tahun. berat untuk orang muda seperti saya yang datang dan mengenal kesalahan saya. Tetapi dengan bantuan , Roh Kudus, akan membantu saya, dan memberi kekuatan yang saya perlu. Pertama saya mau sampaikan bahwa semua ini untuk Hormat dan kemuliaan Tuhan Yesus Kristus.saya tidak mau katakan suatu doktrin atau buat doktrin apapun yang baru, saya hanya mau ceritakan apa yang telah saya lihat, dengar dan telah rasakan.
Nicky Cruz
Saya mau ceritakan sedikit tentang keluarga saya. Orang tua saya orang Kristen, mereka selalu ajarkan saya contoh yang baik, dan jalan Tuhan. Saya menjadi seorang Kristen 3 tahun yang lalu, ketika saya terima Yesus dengan seorang saudara Nicky Cruze. 2 Tahun saya dijalan Tuhan. Tetapi ketika saya mulai Sekolah Tinggi, saya meninggalkan jalan Tuhan. Saya menentang orang tua saya dan terjerumus kedalam narkoba. Teman-teman sayalah yang mengajarkannya.

Saya berpikir saya telah menjadi Kristen,dan agar supaya teman-teman meneladani dan menjadi Kristen.Ternyata, merekalah yang membawa saya keluar .Saya menentang orang tua saya, dan mereka mengira itu hanya kebiasaan anak yang beranjak dewasa. Tetapi sebetulnya, Narkobalah pelakunya .Iblis masuk kedalam saya. Pada saat saya menentang mereka. Mereka sangat ketat terhadap saya, tidak pernah dibiarkan pergi kemanapun, bahkan tidak membolehkan saya tidur di rumah teman. Secara diam-diam saya akan melakukan sesuatu. Saya bolos sekolah. Saya bahkan tidak pergi kesekolah, Saya sedang berada diambang kehancuran, tetapi Tuhan mengangkat saya keluar dari semuanya itu. Seperti yang saya katakan, Saya telah menjadi seorang Kristen.

Kesaksian saya mulai pada 2 May 1997. Saya punya teman dan teman-teman biasa, tidak lebih. Saya berpikir saya mengenalnya, Tetapi kenyataannya, Tidak. Malam itu, dia menelepon saya dan mengajak keluar . Orang tua saya tidak berada dirumah. Mereka berada diperkumpulan doa, seperti setiap Jumat. Saya katakan pada mereka bahwa saya sakit. Saya marah karena mereka tidak mengijinkan saya keluar walaupun saya katakan saya pergi dengan teman lain. Sewaktu mereka pergi, teman saya menelepon. Dia katakan, “Kenapa kau tidak keluar seperti yang lainnya?" Saya berpikir sebentar, "saya tidak mau melawan orang tua saya, tapi mungkin, secara tersembunyi , orang tua saya tidak pernah akan tahu", dan itulah yang saya buat.

A Message From God (Aldo's Letters)

Aldo McPhersonRetha's Family
   
by Aldo McPherson

Friday, February 23 2007
Do you know that we will be together in heaven?
Their we will no longer be sick. Every one is healthy and God sits on His throne with His Son next to Him.
He wants to come and get His bride, but she is not ready. She has to lay down her sins,
Because the bride is holy. Mommy, you have to tell the people that we are the Laodicean church. (Revelations 3:14-22)
God will bring His judgment over all who don’t accept Him.
Saturday, February 24 2007
Please be ready when God sends His Son to come fetch us.
It is going to be quicker than we think.
Will you please accept Jesus as your savior, other wise you are going to be too late!
Know for sure that there is a hell, Jesus showed me everything. Believe me; you don’t want to go to hell!
Jesus said, those who accept Him will not be lost.
Heaven is only love and their we will live together with God.
Will you please believe me, and accept Jesus.
You can also be His bride, but you have to lay down your life, PLEASE do it now!
Monday, February 26, 2007
You have to warn the people that the Lord is on His way, and they have to be ready for Him.
Their is a wedding supper waiting for all that are ready. Please read Matthew 25
I Love You Jesus, thank you that You died for me. Love You Spirit of God.
Throw everything out of your house that is not from God, ask the spirit.
Do you know mommy that you are called for God Himself, and that you must live for Him alone.
Who will go and tell the world about Him?
God will heal me, and I will serve Him as long as I live.

Sunday, May 26, 2013

There is Always Hope

Retha's FamilyRetha's Family
by Retha McPherson


Holy Spirit, thank you for being present here today.  I praise You for wanting to touch so many hearts.  Glory to God in the highest heaven!

It has been 15 months since Aldo’s accident in June last year, and I’m sitting here with a grateful heart.  You won’t believe what I'll tell you today about what I have come to realize.

Father God, thank You for allowing the accident to happen.  I know it wasn’t Your will, but You allowed this to cross our paths.  Because if it hadn’t, my eyes wouldn’t have been opened, & I wouldn’t have been where I am today.  And for that I will forever be thankful to the Lord.

About Aldo: I know the Lord is on a special journey with him.  As He is with every member of our family.  And whatever is happening in your life today, no matter what the circumstances are, remember Romans 8Everything works together for good for those that love the Lord.  

When you are in a bad situation, you don’t necessarily believe that, but I can assure you, God let’s everything work together for our good.  At the end of the day it isn’t about you and me, but about Him.  All about Him.  It’s not even about our pain, or our suffering. Yes, 
Father God, it’s all about You.  And it took me a long time to get there.  I have struggled a lot, and I want to share this journey, my testimony, with you. 

Friday, March 15, 2013

Pewahyuan di Neraka




Pewahyuan di Neraka 
Oleh 7 Orang Muda Kolumbia
  
Bersama, ke tujuh orang muda dari Kolumbia ini dibawa oleh Yesus Kristus dan diperlihatkan keadaan Surga dan Neraka. Mari simak cerita mereka tentang kemuliaan dari Surga dan kengerian dari Neraka.

--- Kesaksian Pertama, Esau ---
Lukas 16:19-26, Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat- malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. Tetapi Abraham berkata: anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.
Di dalam Alkitab, Firman Tuhan, sangat jelas di jelaskan subjek dari surga dan Neraka. Dalam bagian ini yang telah kita baca, Tuhan memberitahukan kita tentang dua tempat: Surga dan Neraka, penghukuman atau penebusan. Tidak ada tempat yang di tengah-tengah. Tempat penyucian dosa adalah tidak ada. Tempat bagi orang-orang terlantar tidak ada, di mana terdapat orang diam sementara yang diungsikan dari bumi dan menuju ke Surga; Alkitab memberitahukan dengan jelas tentang itu.

Tuhan memberikan kita pewahyuan yang akan mengubah lintasan hidup kita. Kita harus mengetahui tentang Tuhan dan Firman Tuhan. Kami bertujuh diberikan hak istimewa dan pertanggungjawaban yang besar untuk membagikan wahyu ini kepada dunia.

Tuesday, March 12, 2013

Pewahyuan Di Surga

Pewahyuan Di Surga
Oleh 7 Orang Muda Kolumbia

Bersama, ke tujuh orang muda dari Kolumbia ini dibawa oleh Yesus Kristus dan diperlihatkan keadaan Surga dan Neraka. Mari simak cerita mereka tentang kemuliaan dari Surga dan kengerian dari Neraka.


--- Kesaksian Pertama : Esau ---
2 Kor 12:2, Aku tahu tentang seorang Kristen ; empat belas tahun yang lampau - entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya - orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga.
HeavenKami sedang berada di kamar ketika kami mengalami pengalaman pertama. Ruangan dipenuhi cahaya dari kemuliaan dari Tuhan. Sinar itu sangat terang untuk menerangi seluruh ruangan. Ruangan penuh dengan kemuliaanNya, suasananya begitu indah sebelum Dia muncul.
Yesus berkata kepada kami, “Anak-anakKu, sekarang Aku akan menunjukkan KerajaanKu, kita akan pergi ke Surga.” Kami saling berpegangan tangan kemudian kami diangkat. Aku melihat ke bawah dan memperhatikan bahwa kami sedang keluar dari tubuh kami. Ketika kami pergi, kami sedang memakai jubah putih dan kami terus terbang ke atas dengan kecepatan yang tinggi.
Kami sampai di depan sepasang pintu gerbang untuk masuk ke Kerajaan Surga. Kami semua terheran-heran dengan apa yang terjadi dengan kami semua. Syukur, Yesus, Putra Allah ada di sana berada dengan kami, di depan ada dua malaikat yang masing-masing memiliki empat sayap.
Kedua malaikat ini kemudian berbicara kepada kami, tapi kami tidak mengerti apa yang mereka katakan. Bahasanya sangat jauh berbeda dengan bahasa manusia. Kedua malaikat ini mempersilahkan kami dan mereka membuka kedua pintu yang sangat besar itu. Kami melihat suatu tempat yang sangat indah, dengan banyak hal yang belum pernah kami lihat. Ketika kami masuk, ada suatu damai yang mengisi hati kami. Alkitab katakan bahwa Tuhan akan memberi kita damai yang melampaui akal manusia. (Filipi 4:7).

Sunday, February 24, 2013

SURGA dan NERAKA 1 banding 1000


SURGA dan NERAKA
1 banding 1000

Penglihatan Pdt. Park Yong Gyu.

Di tahun 1987, Pdt. Park telah meninggal karena tekanan darah tinggi. Tapi oleh anugrah Tuhan, hidupnya diperpanjang 20 tahun lagi. Tetapi, untuk 4 tahun pertama, dia tidak dapat berbicara karena kondisinya yang tidak memungkinkan. Umurnya 50 tahun sewaktu dia kembali hidup. Selama waktu dia meninggal, TUHAN memperlihatkan kepadanya Surga dan Neraka.

Saya ingin Anda tahu jika Anda sombong dan angkuh, Anda akan mendatangkan kutukan atas dirimu. Saya memiliki jemaat besar dengan 5000 anggota tapi Tuhan merendahkan saya karena kesombongan saya. Sekarang saya takut akan Allah (Yakobus 4:6).

Saya memiliki harta kekayaan seharga 150 juta US$. Saya memiliki 5 mobil mewah.  Tapi setelah peristiwa kematianku, saya memberikan semuanya. Tolonglah ingat, keselamatan tidak dapat diperoleh oleh banyaknya hartamu melainkan melalui iman. Sekarang saya memohon kepada para gembala, penatua, dan pemimpin lainnya untuk melayani para pendeta dengan segenap hati.

Dalam Desember 19, 1987, setelah saya selesai makan siang dan sementara saya sedang beristirahat, saya mulai merasakan sakit yang amat sangat, hal itu sungguh tak tertahankan sehingga saya merasa bahwa saya akan mati. Kemudian saya kehilangan kesadaran saya. Saya terbangun 4 bulan kemudian dalam kondisi yang setengah sadar, dan dokter saya mengatakan kepadaku bahwa saya sebetulnya akan mati. Seluruh bagian tubuh saya syarafnya robek sejak mengalami kelumpuhan. Dan keluargaku belum pernah mengizinkan anggota Gereja untuk membesuki saya karena kondisiku yang mengerikan. Kemudian saya meninggal.  

Ketika saya meninggal, saya melihat 2 orang memasuki kamarku. Tetapi orang-orang ini masuk ke kamarku melalui dinding. Saya berteriak, “Siapa, siapa kalian!! Rumahku akan hancur bila kau begitu!!” Kemudian yang seorang berkata, “Kami adalah malaikat-malaikat yang turun dari Surga. Kami datang dari Kerajaan Allah.” Sebuah cahaya yang terang bersinar melalui para malaikat.

Bagaimana setan menghentikan doa kita



  Bagaimana setan menghentikan doa kita.
PERTEMPURAN DALAM DUNIA ROH

 oleh John Mulinde,  Obsteig (Austria) November,  2000    www.DivineRevelations.info/indonesia
Saya akan membagikan sebuah kesaksian untukmu dari seseorang yang telah diselamatkan dan dari seseorang yang juga telah melayani iblis.  Dan ketika orang tersebut membagikan kesaksiannya, itu sangat mengguncang saya, dan saya tidak ingin mempercayainya. Saya harus berpuasa selama sepuluh hari di hadapan Tuhan, lalu saya bertanya, “Tuhan apakah ini benar?” dan pada saat itu juga Tuhan mulai memberitahu kepada saya apa yang sebenarnya terjadi dalam dunia roh ketika seseorang berdoa. Orang ini lahir setelah orangtuanya mempersembahkan diri mereka ke lucifer. Ketika ia masih di dalam kandungan, mereka mengadakan berbagai macam ritual untuk mempersembahkan dirinya melayani lucifer. Ketika ia berumur empat tahun, ia mulai berlatih menggunakan kuasa gelap. Dan orangtuanya mulai takut padanya. Sedangkan pada umur enam tahun ayahnya menyerahkannya kepada seorang penyihir untuk dilatih. Setelah sepuluh tahun, ia telah menjadi hebat dalam ilmunya dan melakukan hal besar untuk kerajaan setan. Ia pun ditakuti oleh penyihir-penyihir biasa

Ia adalah seorang anak kecil, tapi ia sangat mengerikan dengan hal yang dibuatnya. Ketika genap berumur dua puluh tahun, banyak sekali pertumpahan darah yang dilakukan dengan tangannya. Ia membunuh sesuka hati. 

Ia mempunyai kemampuan untuk keluar dari tubuhnya melalui meditasi. Dan dapat mengangkat tubuhnya. Kadang ia dapat mengangkat tubuhnya dan menetap di udara. kadang juga dalam keadaan setengah  sadar ia keluar dari tubuhnya, tubuhnya tetap di tempat tapi jiwanya mengelilingi dunia seperti halnya penjelajahan luar angkasa dalam waktu yang singkat. Orang ini digunakan setan untuk menghancurkan  banyak gereja, menjatuhkan gereja, dan mengadu domba pendeta-pendeta. 

Tuesday, February 12, 2013

A Trip To Hell


KISAH nyata ini disaksikan oleh Philip Mantofa.
ditulis ulang tgl 20 Oktober 2000.
 
Sahabat,
Tanggal 1 Januari 2000 pukul 05.00 wib pagi, aku
dibawa ke suatu daerah GURUN PASIR YANG LUAS, TANDUS,
KERING-KERONTANG, SERTA PANAS TERIK SANGAT MENYENGAT.
 
Aku melihat banyak binatang aneh dan menjijikkan yang
tidak pernah aku temui sebelumnya.
 
Aku berjalan setapak demi setapak melewati gurun
tersebut hingga sampai pada suatu tempat yang
menyeramkan.
 
Rasa aneh meliputi aku, tulang-tulangku serasa sakit
semua, terlebih lagi tidak ada sedikitpun angin
berhembus, suasana sunyi mencekam dan mendung
menyelimuti daerah tersebut! aku tidak dapat
menggambarkan dengan lebih baik lagi sebab hanya
kengerian yang ada di sana.
 
Sebuah pintu gerbang berdiri menjulang dihadapanku dan
dengan rasa gelisah namun ingin tahu aku mencoba
membuka gerbang tersebut. Ternyata gerbang tersebut
tidak cukup sulit untuk dibuka tetapi membuat aku
tersentak sebab dihadapanku masih berdiri sebuah pintu
gerbang lagi dan diatas gerbang tersebut terdapat
papan palang bertuliskan "valley of torture" (lembah
penyiksaan)!!!!

Sunday, January 27, 2013

Kesaksian Christian Andryansah

Awalnya saya mengenal Isa Almasih berawal dari kejadian yang hampir tidak masuk akal. Bermula dari kerusuhan mei 1998 pada waktu itu . 

Sebelum saya mengenal Isa Almasih , saya dididik oleh orang tua saya maupun para ulama baik di bangku sekolah , musholla , maupun masjid bahwa orang di luar penganut Islam adalah kafir dan Islam merupakan ajaran yang paling benar dari segala kitab yang ada di muka bumi ini , dan yang paling utama apabila ada di antara kami yang dapat mengenyahkan penganut di luar Islam , adalah merupakan suatu pahala yang besar , sebab menurut apa yang telah mereka ajarkan kepada saya intinya adalah penganut di luar Islam merupakan jamaah syaithon yang harus segera di musnahkan dari muka bumi ini , dan bahaya yang paling besar pada saat itu adalah kaum nashara (Nasrani) yang selalu berkembang di Indonesia secara perlahan lahan , yang mana pada saat itu saya selalu di cekoki pelajaran yang terdapat di dalam quran maupun hadist , begitulah bagaimana sikap saya yang bagaikan iblis semula sebelum mengenal Isa Almasih yang mulia di bumi maupun akhirat dengan kasihNya . 

Dan pada suatu waktu tepatnya awal kerusuhan mei 1998 , saya bersama kawan-kawan saya (penganut Islam) mengendarai sepeda motor beramai – ramai dengan tujuan untuk menjarah toko-toko milik non muslim , sebelum kami berangkat melakukan hal tersebut , sebenarnya saya enggan mengikuti mereka karena keluarga kami pun orang yang hidup di atas rata-rata dan hal tersebut sepertinya merupakan sesuatu yang memalukan , dan pada saat itu saya telah menyelesaikan study di perguruan tinggi dan saya masih dalam status penggaguran dan hal inilah yang membuat saya mengikuti ajakan teman saya, terutama apalagi bila ada salah satu dari mereka berteriak mari kita hancurkan para kafir, hal inilah yang membuat semangat saya menggebu gebu.