1 Korintus 1:18
“Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.”
Sedalam apapun sumur air pahit dimana kita sedang berada, orang percaya tetap memiliki pengharapan di dalam Dia. Apapun kondisi, tantangan dan pergumulan yang sedang dialami orang percaya, jangan lepaskan pengharapan, jangan tinggalkan asa. Berani berharap merupakan sebuah asset yang berharga dalam sebuah peperangan.
Dalam tragedy 11 September di World Trade Centre, Frank Silecchia, seorang pandai besi yang membantu mencari orang-orang yang tertimbun, melihat ada 2 tiang baja berbentuk salib berdiri tegak di tengah reruntuhan. Ia kerap membawa pengunjung yang sedang bersedih dan kehilangan untuk melihat simbol kasih Tuhan itu. Mayoritas mereka dihibur dan dikuatkan dengan keyakinan akan adanya hadirat Ilahi dalam tragedi tersebut.
Sesungguhnya, salib adalah jawaban dari setiap penderitaan dan kejahatan yang ada di dunia. Yesus telah mengambil alih penderitaan tersebut melalui kematian-Nya di atas kayu salib. Sampai hari ini, kematian-Nya di kayu salib tetap berkuasa mengubah air pahit menjadi semanis madu.
Pandanglah kepada salib Yesus, Ia akan mengubah segala penderitaan menjadi kegirangan. Beranilah berharap kepada-Nya!
No comments:
Post a Comment