Seorang anak akan mengasihi keluarganya jika dalam keluarga tersebut, ia mendapatkan ketenangan, penghargaan, dan kasih sayang. Hal ini merupakan tugas penting dari orangtua. Jika seorang anak dapat mengasihi keluarganya, kapan pun dan di mana pun dia akan merasakan bahwa keluarganya adalah tempat teraman bagi dia. Apa saja yang dapat dilakukan orangtua agar seorang anak dapat mengasihi keluarganya?
KASIH TANPA SYARAT
Kasih tanpa syarat berkata, "Apa pun yang kamu lakukan, tidak ada yang sanggup membuat aku berhenti mengasihimu."
Maukah Anda mengasihi anak Anda tanpa syarat? Itu berarti kasih Anda tidak tergantung pada apa yang mereka lakukan. Kasih Anda kepada anak Anda tidak lenyap hanya karena Anda marah terhadap kelakuan atau sikap mereka.
Kasih dengan syarat adalah kasih yang menguasai dan memanipulasi. "Aku mengasihimu bila ...." Kasih Allah (Agape) berkata, "Aku selalu mengasihimu."
Kasih yang tanpa syarat mengusahakan yang terbaik bagi si anak. Kasih itu tidak egois, tidak mengharapkan balasan. Bila kita mengasihi untuk memperoleh balasan berupa sesuatu berarti kita sedang memanipulasi dan mencoba menguasai anak.
Kasih tanpa syarat itu sabar. Kasih ini menyediakan waktu kapan pun untuk merangkul seorang anak. Kasih ini mempercayai anak dan potensi Allah di dalam anak. Kasih yang tanpa syarat tidak pernah menyerah atau berhenti.
Kasih yang tanpa syarat, bersukacita bila seorang anak sukses dan membesarkan hati si anak bila ia jatuh atau melakukan kesalahan. Kasih menolak untuk percaya bahwa kesalahan membuat seorang anak gagal.
Kasih yang tanpa syarat tidak mudah marah dan tidak menimbulkan kemarahan dalam diri anak-anak. Kasih ini tidak terlalu sensitif dan tidak bereaksi secara berlebihan. Kasih yang tanpa syarat bersukacita dalam kebenaran dan menyampaikan kebenaran pada seorang anak.
Kasih yang tanpa syarat bersukacita dalam kebenaran dan menyampaikan kebenaran pada seorang anak. Kasih yang tanpa syarat menanggung kesukaran, penolakan, kepedihan, dan keputusasaan. Apa pun yang dilakukan seorang anak kepada orangtuanya, si orangtua tetap mengasihi dan membesarkan hati anaknya.
Maukah Anda berkata kepada anak Anda, "Apa pun yang kamu lakukan tidak ada yang sanggup membuat ayah dan ibu berhenti mengasihimu!"
Kasih tanpa syarat yang Anda berikan pada anak Anda akan menumbuhsuburkan perasaan kasihnya kepada keluarganya.
KENALILAH BAHASA KASIH ANAK ANDA
Gary Chapman menulis sebuah buku yang bagus mengenai lima bahasa kasih. Pelajarilah bahasa kasih anak Anda yang ekspresif dan reseptif. Bahasa kasih yang ekspresif kita gunakan untuk menunjukkan kasih kepada orang lain. Bahasa kasih yang reseptif kita gunakan untuk menerima kasih dari orang lain. Inilah kelima bahasa kasih itu:
Di sini Anda menghabiskan waktu yang berarti dan cukup bersama anak Anda.
Hadiah apa pun bentuknya adalah ekspresi kasih.
Ini adalah tindakan yang dibutuhkan orang lain dan tidak perlu meminta untuk menerimanya.
Ekspresi kasih yang manis, membangun, dan membesarkan hati dibutuhkan setiap hari.
Ini bisa berupa apa pun juga, dari berguling-guling di lantai dan main adu gulat bersama anak Anda, hingga merangkul, mencium, dan menepuk dengan penuh kasih.
Ambillah waktu untuk mempelajari bahasa kasih yang lebih disukai anak Anda untuk mengekspresikan kasih dan bahasa kasih yang ingin mereka terima. Meskipun kita bisa jadi menyukai semua ekspresi kasih, biasanya kita lebih menyukai satu atau dua bahasa kasih di atas lainnya.
Bila kasih Anda adalah memberikan hadiah, namun anak Anda lebih suka menerima kasih dalam bentuk waktu yang berkualitas, Anda dapat memberikan semua hadiah yang ada di dunia ini pada mereka dan mereka tetap tidak akan merasakan kasih.
Duduklah dan bicarakanlah daftar ini dengan anak-anak Anda. Biarkanlah mereka memberitahukan bahasa kasih mereka kepada Anda dan Anda memberitahukan bahasa kasih yang Anda sukai.
Semua nilai kasih yang Anda tanamkan terhadap anak pasti akan menghasilkan buah yang manis dalam keluarga Anda. Anak akan merasa aman berada dalam keluarganya dan mengasihi keluarganya seperti dia juga dikasihi oleh setiap anggota keluarga.
Diterjemahkan dari:e-BinaAnak edisi 199
No comments:
Post a Comment