Oleh: Tidak Diketahui
Diceritakan oleh: Joe Gatuslao Phillipines
Suatu hari ayah
dari suatu keluarga yang sangat sejahtera membawa anaknya bepergian ke suatu
negara yang sebagian besar penduduknya hidup dari hasil pertanian, dengan
maksud untuk menunjukkan bagaimana kehidupan orang-orang yang miskin.
Mereka
menghabiskan waktu berhari-hari di sebuah tanah pertanian milik keluarga yang
terlihat sangat miskin.
Sepulang dari
perjalanan tersebut, sang ayah bertanya kepada anaknya, “Bagaimana perjalanan
tadi?”
“Sungguh luar
biasa, Pa.”
“Kamu lihat kan
bagaimana kehidupan mereka yang miskin?” tanya sang ayah.
“Iya, Pa,”
jawabnya.
“Jadi, apa yang
dapat kamu pelajari dari pelajaran ini?” tanya ayahnya lagi.
Si anak menjawab,
“Saya melihat kenyataan bahwa kita mempunyai seekor anjing sedangkan mereka
memiliki empat ekor. Kita punya sebuah kolam yang panjangnya hanya sampai ke
tengah-tengah taman, sedangkan mereka memiliki sungai kecil yang tak terhingga
panjangnya. Kita memasang lampu taman yang dibeli dari luar negeri dan mereka
memiliki bintang-bintang di langit untuk menerangi taman mereka. Beranda rumah
kita begitu lebar mencapai halaman depan dan milik mereka seluas horizon. Kita
tinggal dan hidup di tanah yang sempit sedangkan mereka mempunyai tanah sejauh
mata memandang. Kita memiliki pelayan yang melayani setiap kebutuhan kita
tetapi mereka melayani diri mereka sendiri. Kita membeli makanan yang akan kita
makan, tetapi mereka menanam sendiri. Kita mempunyai dinding indah yang
melindungi diri kita dan mereka memiliki teman-teman untuk menjaga kehidupan
mereka.”
Dengan cerita
tersebut, sang ayah tidak dapat berkata apa-apa.
Kemudian si anak
menambahkan, “Terima kasih, Pa, akhirnya aku tahu betapa miskinnya diri kita.”
Terlalu sering kita melupakan
apa yang kita miliki dan hanya berkonsentrasi terhadap apa yang tidak kita
miliki. Kadang kekurangan yang dimiliki seseorang merupakan anugerah bagi orang
lain.
Semua berdasar pada perspektif
setiap pribadi. Pikirkanlah apa yang akan terjadi jika kita semua bersyukur
kepada Tuhan atas anugerah yang telah disediakan oleh-Nya bagi kita daripada
kuatir untuk meminta lebih lagi.
No comments:
Post a Comment