Menonton Pornografi, Apakah Normal?
Lihat
Dampaknya!
Dalam banyak kasus, orang yang kecanduan (terhadap apapun
itu) biasanya berawal dari coba-coba, yang kemudian menjadi keterusan. Tak
terkecuali pornografi. Meski beberapa orang menganggap menonton pornografi itu
normal karena beberapa alasan yang cenderung membenarkan diri (padahal
sebenarnya salah), aktivitas ini lama-lama bisa membuat orang kecanduan yang
akibatnya bisa sangat merusak. Secara umum, berikut adalah 6 dampak buruk
pornografi yang sekaligus bisa menjadi tolok ukur untuk mengetahui apakah
seseorang sedang kecanduan pornografi atau tidak.
1. Antisosial
Seorang pecandu pornografi biasanya akan
memilih menyendiri dan menghabiskan sebagian besar waktunya hanya dengan
media-media yang memungkinkan mengakses muatan-muatan porno. Mereka menjadi
antisosial, enggan bersosialisasi dengan teman-teman dan bahkan keluarga.
Banyak waktunya dipakai secara sia-sia untuk mengakses konten-konten porno.
Begitu ada sedikit waktu luang atau uang lebih akan dihabiskan untuk memuaskan
hawa nafsunya.
2. Kehidupan Keluarga Berantakan
Bagi yang sudah menikah, kecanduan terhadap
pornografi akan membuat hasrat seksual terhadap pasangan menurun. Ia lebih
memilih menikmati kehidupan seks bersama koleksi pornografinya ketimbang
merayakan cinta bersama pasangan. Tidak hanya itu, ia juga bisa jadi mengkritik
penampilan pasangan, seperti penggunaan pakaian dan berat badan yang ia anggap
tidak ideal. Bahkan, ia membandingkan pasangannya / dirinya sendiri dengan
model atau objek pornografi yang sering mereka lihat di majalah atau internet.
Akibatnya tentu saja adalah sebuah konflik keluarga.
3. Mengganggu Pekerjaan
Pikiran seorang pecandu pornografi biasanya
dipenuhi dengan seks semata. Akibatnya, pecandu pornografi kemudian akan
kehilangan daya kerjanya. Bukannya focus kepada pekerjaan, otaknya tertuju pada
muatan-muatan porno. Dalam banyak kasus, saat seseorang kecanduan pornografi,
ia yang tadinya aktif dan kreatif bisa menjadi orang yang tidak fokus dan
produktif dalam pekerjaan. Kreativitasnya mati.
4. Pola Pikir Menyimpang
Karena terlalu sering menonton
muatan-muatan yang mengandung pornografi, seseorang kemudian memiliki pandangan
yang benar-benar salah terhadap banyak hal. Ia beranggapan bahwa kebebasan
seksual = kebahagiaan; penyimpangan seksual = normal; kapan saja melampiaskan
kebutuhan seksual = benar dan wajar; setiap hari masturbasi = sehat; pornografi
= tidak menyakiti siapapun; bintang porno = orang paling bahagia di dunia.
5. Merusak Kesehatan
Pecandu pornografi akan menghabiskan
waktunya secara berlebihan di depan computer, sering menuntut privasi atau
mengubah ritual tidurnya. Akibatnya, ia akan mengalami beberapa masalah
kesehatan seperti masalah mata, sakit punggung, leher, pergelangan tangan atau
sakit bahu. Bahkan yang lebih parah, pornografi juga secara perlahan merusak
otak. Seorang ahli bedah syaraf dari AS, Donald L. Hilton Jr, MD mengatakan
bahwa kecanduan terhadap pornografi mengakibatkan otak bagian tengah depan
secara fisik mengecil.
6. Industri Pornografi Makin Berkembang
Secara tidak langsung, pecandu pornografi
juga membantu industry pornografi semakin berkembang dan luas. Ia tidak
menyadari bahwa apa yang ia lakukan sekarang sebenarnya juga akan merugikan
orang lain, termasuk orang-orang terdekat mereka. Semakin gemar ia mengakses
konten pornografi, semakin tidak kondusif pula situasi masa depan bagi tumbuh kembang
dan pergaulan anak-anak dan bahkan cucu-cucu mereka.
Dikutip dari Handbook Renungan Spirit Februari 2014
No comments:
Post a Comment