Popular Posts

Tuesday, February 17, 2015

8 Tanda Kita Tak Lagi Mengasihi-Nya

Dahulu kala, jemaat di Efesus sangat sibuk melakukan banyak hal bagi Tuhan. Meski demikian, Yesus justru berkata kepada mereka: " Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula." (Wahyu 2:4). Nah, bagaimana dengan keadaan kita? Jangan-jangan tanpa kita sadari, kita juga sudah kehilangan kasih mula-mula kita kepada Tuhan. Apa saja tandanya?

1. Jiwa Kita Tidak Merindukan-Nya
Kita tak lagi merasa perlu bersekutu dengan-Nya. Jangankan bersaat teduh, membaca firman-Nya secara rutin pun tidak lagi masuk dalam agenda sehari-hari. Padahal sebagai anak, sahabat dan mempelai-Nya (Matius 5:44-45; Yakobus 2:23; Yohanes 15:15 dan Wahyu 21:9), senantiasa mendekatkan diri pada-Nya adalah hal yang tidak bisa ditawar-tawar keharusannya (Yakobus 4:7-8).

2. Pikiran Kita Tidak Memuliakan-Nya
Apa yang mengisi benak dan pikiran kita, terutama pada saat kita sedang santai atau jauh dari rutinitas pekerjaan, sedikit banyak akan menunjukkan apakah kita masih mengasihi Tuhan atau tidak. Jika kita memang belum kehilangan kasih mula-mula kita kepada-Nya, tentunya kita tidak akan mengisi pikiran dengan hal-hal yang kotor dan tidak memuliakan-Nya (Filipi 4:8).

3. Beralasan: "Saya Hanya Manusia Biasa"
Bukankah kalimat itu sering kita ucapkan sebagai pembelaan diri ketika jatuh ke dalam dosa? Kita memang adalah manusia biasa, namun ini seharusnya yidak menjadi alasan ketidaktahanan kita terhadap godaan dosa. Sebab anugerah-Nya cukup untuk melindungi kita dari segala godaan dosa. Bukankah 1 Korintus 10:13 berkata bahwa segala macam pencobaan yang kita alami adalah pencobaan biasa? Yang dengan pertolongan-Nya akan dapat kita tanggung?

4. Tidak Ada Sukacita Saat Memberi
Baik untuk pekerjaan Tuhan atau untuk orang lain yang sedang membutuhkan, kita enggan memberi. Inilah salah satu tanda pasti bahwa kita sudah kehilangan kasih mula-mula kita kepada-Nya. Kemurahan hati adalah salah satu karakter ilahi. Hanya mereka yang dekat kepada-Nya dan mengasihi-Nya-lah yang memiliki karakter ini.

5. Tidak Mengasihi Sesama Manusia
Yohanes 13:34 berkata: "Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi." "Saling mengasihi" bukanlah nasihat, namun perintah yang akan dapat kita kerjakan bersama Roh Kudus yang ada dalam hidup kita. Sering cepat menghakimi orang lain, menyalahkan orang lain, dan melakukan hal-hal tak terpuji lainnya? Ingat kasih yang telah Tuhan berikan pada kita dan perintah-Nya untuk saling mengasihi (1 Yohanes 4:10-11).

6. Memandang Perintah-Nya sebagai Batasan
Bukannya memandang perintah-Nya sebagai ekspresi cinta kasih-Nya kepada kita, kita justru memandangnya sebagai batasan. Padahal bukankah segala perintah-Nya itu Ia berikan kepada kita untuk membawa kita kepada kebaikan dan menjauhkan kita dari yang jahat? Bukankah ketaatan akan perintah-Nya pada akhirnya akan mendatangkan kemerdekaan dan sukacita (Yohanes 8:31-32, 36)?

7. Mengutamakan Perkenanan Dunia
Dalam kehidupan sehari-hari, perkenanan siapakah yang kita utamakan: dunia atau Tuhan? Bila kita hanya mengejar perkenanan dunia supaya diterima, maka hidup kita sudah pasti tidak lagi mengasihi Tuhan. Ketika melayani, Yesus mengalami banyak penentangan dan penolakan karena ketaatan-Nya kepada Tuhan. Begitu jugalah kita saat kita memutuskan untuk menjadi warga negara kerajaan Allah (Yohanes 15:19).

8. Tak Bersaksi Tentang-Nya
Pada saat kita tidak lagi menceritakan kebaikan-Nya dan kebesaran-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita, pada saat itulah kita sudah kehilangan kasih kita yang mula-mula terhadap-Nya. Jika kita memang mengasihi-Nya, tentunya kita tidak segan untuk menyaksikan kebaikan-Nya.

No comments:

Post a Comment