MASA KESUSAHAN BESAR
Suatu ketika, diakhir pelayanan-Nya di bumi, Tuhan Yesus berkhotbah
di Bukit Zaitun kepada murid-murid-Nya (Mat 24-25). Khotbah ini bukan
khotbah biasa, selain merupakan khotbah terpanjang kedua setelah khotbah
Yesus di Bukit kepada orang banyak di Galilea (Mat 5-7), khotbah ini
adalah pesan pribadi Yesus kepada murid-murid-Nya tentang apa yang akan
terjadi di masa depan. Mereka duduk di seberang Bukit Moriah tempat Bait
Allah Herodes yang sangat megah berdiri, yaitu di Bukit Zaitun (oleh
sebab itu disebut khotbah di Bukit Zaitun), dari Bukit ini mereka dapat
melihat dengan sangat jelas kemegahan Bait Allah yang telah dipugar oleh
Herodes. Namun apa yang dikhotbahkan Tuhan Yesus sangat berbeda dengan
harapan murid-murid yang sangat membanggakan Bait Allah tersebut (Mrk
13:1). Khotbah-Nya kali ini membuat merinding semua yang mendengar.
Sambil menunjuk kepada Bait Allah, Tuhan Yesus berkata: “Kamu melihat
semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batupun di
sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan
diruntuhkan.” (Mat 24:2). Antara percaya dan tidak percaya lalu
murid-murid-Nya bertanya kepada Yesus, “Kapan hal itu terjadi? Lalu
mereka juga bertanya: “Apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan
dunia?” Lalu Tuhan Yesus menjawab pertanyaan murid-murid dengan nubuat
terhadap bangsa Israel, terhadap orang percaya dan terhadap seluruh
dunia di akhir zaman.
Isi khotbah / nubuat di Bukit Zaitun ini bukanlah khotbah yang enak di dengar, sebab isinya berkisah tentang masa kesengsaraan besar yang akan terjadi menjelang kedatangan-Nya dan kesudahan dunia. Pesan atau peringatan utama pada khotbah di Bukit Zaitun ini adalah pesan ganda. Pertama, Tuhan Yesus memperingatkan bahwa sebelum Ia kembali, dunia akan menjadi semakin tidak bersahabat terhadap umat Israel dan orang-orang percaya. Kedua, Tuhan Yesus memperingatkan manusia untuk bersiap-sedia menyambut kedatangan-Nya yang kedua kali, sebab Ia tidak menyebutkan tanggal dan hari yang tepat berkenaan waktu kedatangan-Nya tersebut, Ia hanya memberikan tanda dan mengingatkan dengan tegas: “Berjaga-jagalah!” (Mat 24:42; 24:13).
Isi khotbah / nubuat di Bukit Zaitun ini bukanlah khotbah yang enak di dengar, sebab isinya berkisah tentang masa kesengsaraan besar yang akan terjadi menjelang kedatangan-Nya dan kesudahan dunia. Pesan atau peringatan utama pada khotbah di Bukit Zaitun ini adalah pesan ganda. Pertama, Tuhan Yesus memperingatkan bahwa sebelum Ia kembali, dunia akan menjadi semakin tidak bersahabat terhadap umat Israel dan orang-orang percaya. Kedua, Tuhan Yesus memperingatkan manusia untuk bersiap-sedia menyambut kedatangan-Nya yang kedua kali, sebab Ia tidak menyebutkan tanggal dan hari yang tepat berkenaan waktu kedatangan-Nya tersebut, Ia hanya memberikan tanda dan mengingatkan dengan tegas: “Berjaga-jagalah!” (Mat 24:42; 24:13).
Pengangkatan