Popular Posts

Saturday, April 26, 2014

Menonton Pornografi, Apakah Normal? Lihat Dampaknya!



Menonton Pornografi, Apakah Normal? 
Lihat Dampaknya!



Dalam banyak kasus, orang yang kecanduan (terhadap apapun itu) biasanya berawal dari coba-coba, yang kemudian menjadi keterusan. Tak terkecuali pornografi. Meski beberapa orang menganggap menonton pornografi itu normal karena beberapa alasan yang cenderung membenarkan diri (padahal sebenarnya salah), aktivitas ini lama-lama bisa membuat orang kecanduan yang akibatnya bisa sangat merusak. Secara umum, berikut adalah 6 dampak buruk pornografi yang sekaligus bisa menjadi tolok ukur untuk mengetahui apakah seseorang sedang kecanduan pornografi atau tidak. 
1.       Antisosial

Seorang pecandu pornografi biasanya akan memilih menyendiri dan menghabiskan sebagian besar waktunya hanya dengan media-media yang memungkinkan mengakses muatan-muatan porno. Mereka menjadi antisosial, enggan bersosialisasi dengan teman-teman dan bahkan keluarga. Banyak waktunya dipakai secara sia-sia untuk mengakses konten-konten porno. Begitu ada sedikit waktu luang atau uang lebih akan dihabiskan untuk memuaskan hawa nafsunya.
2.       Kehidupan Keluarga Berantakan

Bagi yang sudah menikah, kecanduan terhadap pornografi akan membuat hasrat seksual terhadap pasangan menurun. Ia lebih memilih menikmati kehidupan seks bersama koleksi pornografinya ketimbang merayakan cinta bersama pasangan. Tidak hanya itu, ia juga bisa jadi mengkritik penampilan pasangan, seperti penggunaan pakaian dan berat badan yang ia anggap tidak ideal. Bahkan, ia membandingkan pasangannya / dirinya sendiri dengan model atau objek pornografi yang sering mereka lihat di majalah atau internet. Akibatnya tentu saja adalah sebuah konflik keluarga.
3.       Mengganggu Pekerjaan

Pikiran seorang pecandu pornografi biasanya dipenuhi dengan seks semata. Akibatnya, pecandu pornografi kemudian akan kehilangan daya kerjanya. Bukannya focus kepada pekerjaan, otaknya tertuju pada muatan-muatan porno. Dalam banyak kasus, saat seseorang kecanduan pornografi, ia yang tadinya aktif dan kreatif bisa menjadi orang yang tidak fokus dan produktif dalam pekerjaan. Kreativitasnya mati.
4.       Pola Pikir Menyimpang

Karena terlalu sering menonton muatan-muatan yang mengandung pornografi, seseorang kemudian memiliki pandangan yang benar-benar salah terhadap banyak hal. Ia beranggapan bahwa kebebasan seksual = kebahagiaan; penyimpangan seksual = normal; kapan saja melampiaskan kebutuhan seksual = benar dan wajar; setiap hari masturbasi = sehat; pornografi = tidak menyakiti siapapun; bintang porno = orang paling bahagia di dunia.
5.       Merusak Kesehatan

Pecandu pornografi akan menghabiskan waktunya secara berlebihan di depan computer, sering menuntut privasi atau mengubah ritual tidurnya. Akibatnya, ia akan mengalami beberapa masalah kesehatan seperti masalah mata, sakit punggung, leher, pergelangan tangan atau sakit bahu. Bahkan yang lebih parah, pornografi juga secara perlahan merusak otak. Seorang ahli bedah syaraf dari AS, Donald L. Hilton Jr, MD mengatakan bahwa kecanduan terhadap pornografi mengakibatkan otak bagian tengah depan secara fisik mengecil.
6.       Industri Pornografi Makin Berkembang

Secara tidak langsung, pecandu pornografi juga membantu industry pornografi semakin berkembang dan luas. Ia tidak menyadari bahwa apa yang ia lakukan sekarang sebenarnya juga akan merugikan orang lain, termasuk orang-orang terdekat mereka. Semakin gemar ia mengakses konten pornografi, semakin tidak kondusif pula situasi masa depan bagi tumbuh kembang dan pergaulan anak-anak dan bahkan cucu-cucu mereka.  

Dikutip dari Handbook Renungan Spirit Februari 2014