Popular Posts

Wednesday, January 30, 2013

Ada Kasih Di Matamu



Sore itu adalah sore yang sangat dingin di Virginia bagian utara, berpuluh-puluh tahun yang lalu. Janggut si orang tua dilapisi es musim dingin selagi ia menunggu tumpangan menyeberangi sungai. Penantiannya seakan tak berakhir. Tubuhnya menjadi mati rasa dan kaku akibat angin utara yang dingin.

Samar-samar ia mendengar irama teratur hentakan kaki kuda yang berlari mendekat di atas jalan yang beku itu. Dengan gelisah ia mengawasi beberapa penunggang kuda memutari tikungan. Ia membiarkan kuda yang pertama lewat, tanpa berusaha untuk menarik perhatian. Lalu, satu lagi lewat, dan satu lagi. Akhirnya, penunggang kuda yang terakhir mendekati tempat si orang tua yang duduk seperti patung salju.
Saat yang satu ini mendekat, si orang tua menangkap mata si penunggang , dan berkata, "Pak, maukah anda memberikan tumpangan pada orang tua ini ke seberang ?
Kelihatannya tak ada jalan untuk berjalan kaki."

Sambil menghentikan kudanya, si penunggang menjawab, "Tentu. Naiklah." Melihat si orang tua tak mampu mengangkat tubuhnya yang setengah membeku dari atas tanah, si penunggang kuda turun dan menolongnya naik ke atas kuda. Si penunggang membawa si orang tua itu bukan hanya ke seberang sungai, tapi terus ke tempat tujuannya, yang hanya berjarak beberapa kilometer.

Selagi mereka mendekati pondok kecil yang nyaman, rasa ingin tahu si penunggang kuda mendorongnya untuk bertanya, "Pak, saya lihat tadi bapak membiarkan penunggang kuda lain lewat tanpa berusaha meminta tumpangan. Saya ingin tahu kenapa pada malam musim dingin begini bapak mau menunggu dan minta tolong pada penunggang terakhir. Bagaimana kalau saya tadi menolak dan meninggalkan bapak di sana ?"

Si orang tua menurunkan tubuhnya perlahan dari kuda, memandang langsung mata si penunggan kuda, dan  menjawab, "Saya sudah lama tinggal di daerah ini. Saya rasa saya cukup kenal dengan orang." Si orang tua melanjutkan, "Saya memandang mata penunggang yang lain, dan langsung tahu bahwa di situ tidak ada perhatian pada keadaan saya. Pasti percuma saja saya minta tumpangan. Tapi waktu saya melihat ke matamu, kebaikan hati dan rasa kasihmu terlihat jelas. Saya tahu saat itu juga bahwa jiwamu yang lembut akan menyambut kesempatan untuk memberi saya pertolongan pada saat saya membutuhkannya."

Komentar yang menghangatkan hati itu menyentuh si penunggang kuda dengan dalam.
"Saya berterima kasih sekali atas perkataan bapak", ia berkata pada si orang tua. "Mudah-mudahan saya tidak akan sibuk mengurus masalah saya sendiri hingga saya gagal menanggapi kebutuhan orang lain dengan kasih dan kebaikan hati saya."

Seraya berkata demikian, Thomas Jefferson si penunggang kuda itu, memutar kudanya dan melanjutkan perjalanannya menuju ke Gedung Putih.

The Sower's Seeds - Brian Cavanaugh.

Seperti Pandai Perak


Judul Asli : Purifier of Silver

Beberapa tahun lalu di Dublin, sekelompok wanita berkumpul untuk belajar Alkitab. Beberapa dari mereka sukar memahami ayat, "Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak...." (Mal 3:3)

Setelah melalui beberapa diskusi, akhirnya mereka memutuskan mengunjungi seorang pandai perak dan memintanya agar ia memperagakan cara memurnikan perak. Pandai perak itupun bersiap-siap melakukannya.

"Tetapi, Pak, " kata seorang, " Apakah Bapak akan duduk terus selama proses pemurnian itu?"

"O, ya tentu saja," jawab sang pandai perak, "Saya harus tetap duduk dan mengawasi proses ini dengan mata tertuju pada permukaannya, karena bila waktu yang dibutuhkan melebihi sedikit saja, perak itu akan rusak."

Seketika itu juga, terbukalah pikiran mereka mengenai ayat itu. Saat mereka bersiap-siap meninggalkan tempat itu, sang pandai perak memanggil mereka dan berkata, "O, ya, satu hal lagi. Saya tahu kalau pekerjaan saya berhasil, bila saya melihat diri saya terefleksi melalui permukaan perak itu."

Sahabat, bukankah ini pula yang dilakukan Allah kita? Ia menguji kita, Ia menguduskan kita. Ia mengijinkan kita melewati api pencobaan, supaya kita cemerlang seperti perak dan gambar Allah dalam diri kita! Jadi, hidup dalam Kristus tidak terlepas dari ujian! Anda tidak bisa membuang kata ini dalam kamus hidup anda, karena Allah rindu anda cemerlang di hadapannya.

Tidak ada cara lain untuk memurnikan perak kecuali dengan dibakar! Seperti pandai perak, Allah mengamat-amati setiap proses ujian dan pemurnian perak. Ia tidak akan mengentas kita sebelum waktunya, dan Ia juga tidak akan membiarkan kita melebihi ambang pemurnian. Ia mengentas kita pada waktuNya, saat kilau kita mencapai titik optimum. Apabila kita menuruti rencanaNya untuk memurnikan kita, maka semua itu akan indah pada waktunya.

Lukisan Tangan yang Berdoa


Ada 2 orang sahabat miskin yang mempunyai keinginan untuk sekolah; tapi kedua orang tersebut adalah orang yang tidak mampu; lalu pergilah mereka ke kota. Karena biaya sekolah mahal, berundinglah kedua orang tersebut.

Orang I : biarlah kau yang sekolah, aku yang bekerja...nanti setelah kau lulus baru aku yang sekolah...
Orang II: Tidak, kau saja yang sekolah..aku yang bekerja...
Begitulah kedua sahabat itu berunding; sampai pada akhirnya salah satu dari mereka ada yang sekolah dan yang satu lagi bekerja.

Albert namanya yang sedang sekolah, belajar dengan giatnya...sampai akhirnya dia lulus dengan predikat yang sangat memuaskan. Dan temannya itu bekerja sebagai buruh kasar...apapun dilakukannya agar dia mendapatkan uang dan mengirimkannya untuk Albert sebagai biaya kuliahnya.

Pulanglah Albert dan menemui temannya dirumah; sebelum dia ketok pintu, dia mendengar kawannya (sedang sekarat) sedang berdoa seperti ini : " Ya Tuhan, biarlah sahabatku Albert belajar dan lindungi dia serta beri dia kekuatan agar cita-cita kami tercapai. Jari-jariku terasa mati, tulang-tulangku sudah tak mampu digerakkan, aku sudah tidak bisa lagi untuk sekolah...Akhirnya..kawannya itu meninggal.

Untuk mengenang sahabatnya itu, maka Albert membuat lukisan "TANGAN YANG SEDANG BERDOA" dan sampai sekarang banyak sekali dipasang orang di rumah.

Demikianlah cerita lukisan itu, semoga kita bisa menyimak arti sebuah persahabatan dan makna lain yang terkandung dalam lukisan itu.
"Aku memberikan perintah baru kepada kamu; yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi...Dengan demikian semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." (Yoh 13: 34-35)
"Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang sahabat yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." (Yoh 15:13)
"The Lord bless you and keep you; the LORD make his face shine upon you and be gracious to you; the LORD turn his face toward you....and give you peace"

Kotak Emas dan Kotak Hitam


Ada di tanganku dua buah kotak yang telah Tuhan berikan padaku untuk dijaga. Kata-Nya, "Masukkan semua penderitaanmu ke dalam kotak yang berwarna hitam. Dan masukkan semua kebahagiaanmu ke dalam kotak yang berwarna emas."

Aku melakukan apa yang Tuhan katakan. Setiap kali mengalami kesedihan maka aku letakkan ia ke dalam kotak hitam. Sebaliknya ketika bergembira maka aku letakkan kegembiraanku dalam kotak berwarna emas.

Tapi anehnya, semakin hari kotak berwarna emas semakin bertambah berat. Sedangkan kotak berwarna hitam tetap saja ringan seperti semula. Dengan penuh rasa penasaran, aku membuka kotak berwarna hitam. Kini aku tahu jawabannya. Aku melihat ada lubang besar di dasar kotak berwarna hitam itu, sehingga semua penderitaan yang aku masukkan ke sana selalu jatuh keluar.

Aku tunjukkan lubang itu pada Tuhan dan bertanya, "Kemanakah perginya semua penderitaanku?" Tuhan tersenyum hangat padaku. "AnakKu, semua penderitaanmu berada padaKu." Aku bertanya kembali, "Tuhan, mengapa Engkau memberikan dua buah kotak, kotak emas dan kotak hitam yang berlubang?"

"AnakKu, kotak emas Kuberikan agar kau senantiasa menghitung rahmat yang Aku berikan padamu, sedangkan kotak hitam Kuberikan agar kau melupakan penderitaanmu."
Ingat-ingatlah semua kebahagiaanmu agar kau senantiasa merasakan kebahagiaan. Campakkan penderitaanmu agar kau melupakannya.

Ketika Saya Berdoa


Saya minta kekuatan,
Tuhan memberi saya rintangan untuk membuat saya kuat.

Saya minta kebijaksanaan,
Tuhan memberi saya masalah untuk saya pecahkan.

Saya minta kekayaan,
Tuhan memberi saya akal untuk bekerja.

Saya minta keberanian,
Tuhan memberi saya bahaya-bahaya untuk saya atasi.

Saya minta cinta,
Tuhan memberi saya anak-anak terlantar untuk saya bantu.

Saya minta karunia,
Tuhan memberi saya kesempatan.

Dalam semua hal itu,
Saya tidak menerima apa yang saya inginkan,
Tetapi saya menerima apa yang saya butuhkan.
Ternyata doa saya dikabulkan.

Kesabaran Dalam Doa


Oleh: Joe Gatuslao

Mana kala apa yang kita pikirkan tidak tepat, Tuhan berkata, "TIDAK."
Tidak - kala pemikiran itu bukan pemikiran yang terbaik
Tidak - kala pemikiran itu sama sekali salah
Tidak - walaupun pemikiran tersebut mungkin saja dapat menolongmu, namun juga akan menimbulkan masalah bagi orang lain

Mana kala waktunya tidak tepat, Tuhan berkata, "PERLAHANLAH."
Apa jadinya kelak bila Tuhan menjawab setiap doa secepat kita
menjentikkan jari-jari kita? Tahukah engkau apa yang akan terjadi?
Tuhan akan menjadi hambamu, bukan Tuanmu. Tiba-tiba saja Tuhan mengabdi
Kepadamu, bukan engkau yang mengabdi kepada-Nya.

Mana kala engkau berbuat kesalahan, Tuhan berkata, "BERTUMBUHLAH."
Orang yang mementingkan dirinya sendiri harus bertumbuh di dalam ketidak-egoisan.
Orang yang terlalu berhati-hati harus bertumbuh di dalam keberanian.
Orang yang suka menguasai orang lain harus bertumbuh di dalam kepekaan.
Orang yang senang mencela harus bertumbuh di dalam tenggang rasa.
Orang yang selalu berpikiran negatif harus bertumbuh di dalam sikap positif.
Orang yang senang mencari kepuasan jasmani harus bertumbuh di dalam
Berbagi rasa dengan orang-orang yang menderita.

Mana kala semuanya telah benar, Tuhan berkata, "PERGILAH."
Mukjizat terjadi:
Pecandu berat alkohol dilepaskan.
Pecandu obat bius menemukan kebebasannya.
Yang ragu-ragu menjadi percaya layaknya seorang anak kecil.
Jaringan tubuh yang terkena penyakit mulai menjadi sembuh karena pengobatan.
Pintu yang menuju ke arah impianmu tiba-tiba terbuka dan berdirilah
Tuhan di sana sambil berkata, "PERGILAH!"

Ingatlah:
Penundaan oleh Tuhan bukan berarti pengingkaran janji Tuhan.
Waktunya Tuhan sempurna adanya.
Kesabaran adalah yang kita perlukan dalam berdoa. 

Diambil dari Kumpulan Cerita "Mutiara Hati"

Sunday, January 27, 2013

Kesaksian Christian Andryansah

Awalnya saya mengenal Isa Almasih berawal dari kejadian yang hampir tidak masuk akal. Bermula dari kerusuhan mei 1998 pada waktu itu . 

Sebelum saya mengenal Isa Almasih , saya dididik oleh orang tua saya maupun para ulama baik di bangku sekolah , musholla , maupun masjid bahwa orang di luar penganut Islam adalah kafir dan Islam merupakan ajaran yang paling benar dari segala kitab yang ada di muka bumi ini , dan yang paling utama apabila ada di antara kami yang dapat mengenyahkan penganut di luar Islam , adalah merupakan suatu pahala yang besar , sebab menurut apa yang telah mereka ajarkan kepada saya intinya adalah penganut di luar Islam merupakan jamaah syaithon yang harus segera di musnahkan dari muka bumi ini , dan bahaya yang paling besar pada saat itu adalah kaum nashara (Nasrani) yang selalu berkembang di Indonesia secara perlahan lahan , yang mana pada saat itu saya selalu di cekoki pelajaran yang terdapat di dalam quran maupun hadist , begitulah bagaimana sikap saya yang bagaikan iblis semula sebelum mengenal Isa Almasih yang mulia di bumi maupun akhirat dengan kasihNya . 

Dan pada suatu waktu tepatnya awal kerusuhan mei 1998 , saya bersama kawan-kawan saya (penganut Islam) mengendarai sepeda motor beramai – ramai dengan tujuan untuk menjarah toko-toko milik non muslim , sebelum kami berangkat melakukan hal tersebut , sebenarnya saya enggan mengikuti mereka karena keluarga kami pun orang yang hidup di atas rata-rata dan hal tersebut sepertinya merupakan sesuatu yang memalukan , dan pada saat itu saya telah menyelesaikan study di perguruan tinggi dan saya masih dalam status penggaguran dan hal inilah yang membuat saya mengikuti ajakan teman saya, terutama apalagi bila ada salah satu dari mereka berteriak mari kita hancurkan para kafir, hal inilah yang membuat semangat saya menggebu gebu. 

Saturday, January 26, 2013

A Grain of Mustar Seed / Biji Sesawi







Luke 17:6 : And the Lord said, If ye had faith as a grain of mustard seed, ye might say unto this sycamine tree, Be thou plucked up by the root, and be thou planted in the sea; and it should obey you. 


Jesus loves you...

Special thanks to Sonny Ketsit for drawing illustration.
Illustration published with authorize permission from Sonny Ketsit.
Please ask permission if you want to copying and using this drawing on another site.


Thursday, January 24, 2013

KerinduanKu


Seorang Bapa sedang berkumpul dengan anak-anakNya.

Salah satu dari anak tersebut bertanya, "Bapa, jika aku menuruti perintahMu, ke gereja setiap minggu tanpa pernah absen, aku rajin membaca Alkitab, dalam setiap tindakanku aku tak pernah lupa menyertakanMu dengan berdoa padaMu, aku juga mempersembahkan sepesepuluh sebagian penghasilanku untukMu bahkan terkadang aku memberikan semua padaMu Bapa. Apa yang bisa Kau beri padaku, Bapa??"

"Aku akan memberiMu air mata, anakKu" jawab Bapa tersebut.

Sesudah Bapanya menjawab demikian, anak tersebut tertegun. Dia terdiam lama sekali dan berpikir dengan keras sekali untuk mengerti maksud BapaNya.

"Bapa, aku telah berpikir dengan begitu keras akan tetapi aku tidak dapat mengerti, mengapa Engkau memberi aku segala cobaan dan penderitaan sehingga aku menangis. Mengapa tak Kau beti aku kesenangan sehingga aku tertawa, Bapa??"

Bapa itu hanya tersenyum dan berkata, "AnakKu yang Kukasihi, Aku memberimu air mata tersebut karena Aku merindukanmu."

"Akan tetapi Bapa, jika atas semua yang telah aku berikan, Kau hanya memberi aku air mata, adilkah ini Bapa??".

Dengan mata berkaca-kaca, Bapa tersebut menjawab, "AnakKu, tahukah kamu betapa Aku sangat mencintaimu.Tak ada sedikit pun niatKu untuk membuatmu menderita, meskipun seringkali Kau melupakanKu di saat k sedang bergembira. Saat engkau menangis, saat itu pula Aku menangis. Aku memberiMu air mata agar kau datang padaKu dimana Aku bisa mendekapmu dalam pelukanKu anakKu, sehingga Aku bisa menghapus air mata tersebut. Aku sangat merindukanMu, anakKu. Dengan air mata itu, engkau akan Kukuatkan."

Kita sering mendapat cobaan yang terkadang tidak kita mengerti. Yakinlah selalu bahwa cobaan tersebut ada karena Tuhan sangat merindukan kita.

Kekuatan Doa


Seorang pemuda mengikuti pendalaman Alkitab Rabu malam. Pastor mengajarkan mengenai bagaimana mendengarkan Allah dan mematuhi suara Tuhan.

Pemuda itu terus berpikir, “Apakah Allah masih berbicara kepada manusia?”

Setelah pelajaran selesai ia pergi dengan teman-temannya untuk menikmati makanan kecil dan membahas pelajaran. Beberapa di antara mereka bercerita mengenai bagaimana Allah menuntun mereka dengan berbagai jalan.

Saat itu  sekitar pukul sepuluh malam ketika pemuda itu mengendarai mobil pulang.

Duduk di mobilnya, ia mulai berdoa, “Tuhan… jika Kau masih berbicara kepada manusia, bicaralah kepadaku. Aku akan mendengarkan. Aku akan melakukan yang terbaik untuk mematuhinya.”

Ketika ia mengendarai di jalan raya, ia mendapatkan pikiran yang aneh, untuk berhenti dan membeli segalon susu.

Ia menggelengkan kepalanya dan berkata lantang, “Tuhan, apakah ini Engkau?”

Ia tidak mendapat jawaban dan mulai berjalan kembali menuju rumah.

Kalung Mutiara


Jenny, gadis cantik, kecil berusia 5 tahun, bermata indah. Suatu hari,ketika ia dan ibunya sedang berbelanja bulanan, Jenny melihat sebuah kalung mutiara tiruan. Indah, meskipun harganya cuma 2.5 dolar. Ia sangat ingin memiliki kalung tersebut, dan mulai merengek kepada ibunya. Akhirnya sang Ibu setuju, katanya: "Baiklah, anakku. Tetapi ingatlah bahwa meskipun kalung itu sangat mahal, ibu akan membelikannya untukmu. Nanti, sesampai di rumah, kita buat daftar pekerjaan yang harus kamu lakukan sebagai gantinya. Dan, biasanya kan Nenek selalu memberimu uang pada hari ulang tahunmu.Itu juga harus kamu berikan kepada ibu." "Okay," kata Jenny setuju. 
Merekapun lalu membeli kalung tersebut. Setiap hari, Jenny dengan rajin mengerjakan pekerjaan yang ditulis dalam daftar oleh ibunya. Uang yang diberikan oleh neneknya pada hari ulangtahunnya juga diberikannya kepada ibunya. Tidak berapa lama,perjanjiannya dengan ibunya pun selesai. Ia mulai memakai kalung barunya dengan rasa sangat bangga. Ia pakai kalung itu kemanapun ia pergi. Ke sekolah taman kanak-kanaknya, ke gereja, ke supermarket,bermain, dan tidur, kecuali mandi. "Nanti lehermu jadi hijau," kata ibunya. Jenny juga memiliki seorang ayah yang sangat menyayanginya. 
Setiap menjelang tidur, sang ayah akan membacakan sebuah buku cerita untuknya. Suatu hari, seusai membacakan cerita, sang ayah bertanya kepada Jenny: "Jenny, apakah kamu sayang ayah?" "Pasti, yah. Ayah tahu betapa aku menyayangi ayah." "Kalau kau memang mencintai ayah, berikanlah kalung mutiaramu pada ayah." "Ya, ayah, jangan kalung ini. Ayah boleh ambil mainanku yang lain. Ayah boleh ambil Rosie, bonekaku yang terbagus. Ayah juga ambil pakaian-pakaiannya yang terbaru. Tapi, jangan ayah ambil kalungku." "Ya, anakku, tidak apa-apa. Tidurlah." Ayah Jenny lalu mencium keningnya dan pergi, sambil berkata: "Selamat malam, anakku. Semoga mimpi indah." 
Seminggu kemudian, setelah membacakan cerita, ayahnya bertanya lagi: "Jenny, apakah kamu sayang ayah?" "Pasti, Yah. Ayah kan tahu aku sangat mencintaimu." "Kalau begitu, boleh ayah minta kalungmu?" "Ya, jangan kalungku, dong. Ayah ambil Ribbons, kuda-kudaanku. Ayah masih ingat, kan? Itu mainan favoritku. Rambutku panjang, lembut. Ayah bisa memainkan rambutnya, mengepangnya, dan sebagainya. Ambillah, Yah.Asal ayah jangan minta kalungku. Ya?" "Sudahlah, nak. Lupakanlah," kata sang ayah. Beberapa hari setelah itu, Jenny terus berpikir, kenapa ayahnya selalu meminta kalungnya, dan kenapa ayahnya selalu menanyai apakah ia sayang padanya atau tidak. 
Beberapa hari kemudian, ketika ayah Jenny membacakan cerita, Jenny duduk dengan resah. Ketika ayahnya selesai membacakan cerita, dengan bibir bergetar ia mengulurkan tangannya yang mungil kepada ayahnya,sambil berkata: "Ayah, terimalah ini". Ia lepaskan kalung kesayangannya dari genggamannya, dan ia melihat dengan penuh kesedihan, kalung tersebut berpidah ke tangan sang ayah. Dengan satu tangan menggenggam kalung mutiara palsu kesayangan anaknya, tangan yang lainnya mengambil sebuah kotak beludru biru kecil dari kantong bajunya. 
Di dalam kotak beludru itu terletak seuntai kalung mutiara yang asli, sangat indah, dan sangat mahal. Ia telah menyimpannya begitu lama, untuk anak yang dikasihinya. Ia menunggu dan menunggu agar anaknya mau melepaskan kalung mutiara plastiknya yang murah, sehingga ia dapat memberikan kepadanya kalung mutiara yang asli.
Begitu pula dengan Bapa di Surga. Seringkali Ia menunggu lama sekali agar kita mau menyerahkan segala milik kita yang palsu dan menukarnya dengan sesuatu yang sangat berharga. Betapa baiknya Allah kita!

Harapan Tiga Pohon


Suatu kali peristiwa ada tiga pohon di atas sebuah bukit dalam sebuah hutan. Mereka sedang berbincang -bincang tentang harapan-harapan dan mimpi-mimpi mereka.

Pohon yang pertama berkata, "Suatu hari nanti aku berharap bisa menjadi sebuah kotak tempat penyimpanan harta. Aku bisa dihiasi dengan ukiran-ukiran yang rumit dan setiap orang akan melihat kecantikanku".

Kemudian pohon yang kedua berkata, "Suatu hari nanti aku akan menjadi sebuah kapal yang besar. Aku akan membawa para raja dan ratu mengarungi lautan sampai ke ujung-ujung bumi. Setiap orang akan merasa aman dalamku karena kekuatan dari tubuhku".

Akhirnya pohon yang ketiga berkata, "Aku ingin tumbuh menjadi pohon yang tertinggi dan terkuat di hutan ini. Orang akan memandangku dari atas puncak bukit dan dapat melihat carang-carangku. Kalau orang berpikir tentang surga dan Allah, betapa dekatnya jangkauanku ke sana. Aku akan menjadi pohon yg terbesar di sepanjang waktu dan orang akan mengingat aku senantiasa".

Setelah beberapa tahun berdoa, mimpi mereka menjadi kenyataan, datanglah satu kelompok penebang kayu ke hutan itu. Ketika seorang penebang kayu menghampiri pohon pertama ia berkata, "Tampaknya pohon ini kuat sekali, aku kira ini dapat dijual kepada seorang tukang kayu", dan ia mulai menebang pohon itu. Pohon tersebut bahagia sekali karena ia tahu bahwa si tukang kayu akan menjadikannya sebuah peti penyimpan harta.

Ember Yang Bocor


Seorang pemikul air di India memiliki dua buah ember. Masing-masing ember tergantung di ujung pikulannya yang ia sangga di bahunya. Salah satu ember bocor, sedang ember satunya lagi sempurna. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh dari sumber air ke rumah tuannya, ternyata air ember yang bocor tinggal setengahnya, sedang di ember yang satu lagi tetap penuh.

Ember yang bocor merasa malu dengan ketidaksempurnaannya karena ia hanya mampu membawa setengah dari yang diharapkan. Ember yang sempurna merasa bangga dengan prestasinya karena seluruh kewajibannya dapat diselesaikannya.

Setelah dua tahun ember yang bocor itu tak tahan lagi dan berkata pada tuannya, "Aku merasa malu sekali dan ingin meminta maaf atas ketidakmampuanku".

"Mengapa engkau malu?" tanya pemikul air itu.

"Karena selama dua tahun ini aku hanya mampu menyelesaikan setengah dari kewajibanku padahal engkau telah bersusah payah membawaku. Lubang pada tubuhku ini menyebabkan air bocor sepanjang jalan" jawab sang ember.

Si pemikul air berkata, "Apakah kamu memperhatikan bahwa di sepanjang jalan, pada sisi kamu berada, penuh dengan bunga yang indah, sedang di sisi lain tidak?"

"Memang benar, aku telah memperhatikannya." kata sang ember.

Si pemikul air berkata, "Ini karena aku tahu kekuranganmu dan aku memanfaatkan kelemahanmu. Aku telah menabur benih bunga sepanjang sisimu, dan kamu telah menyiraminya setiap hari. Dan hasilnya, selama dua tahun ini aku setiap hari dapat menghias meja tuanku dengan bunga-bunga yang indah."

Memang kita semua memiliki kekurangan. Namun, bila kita mau, Tuhan dapat menggunakan kekurangan  itu untuk menghias meja Bapa di sorga dan memuliakanNya. Jangan khawatir dengan kekurangan kita, pada kelemahan dapat kita temukan kekuatan.

Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat, (2 Korintus 12:10)

Tuesday, January 22, 2013

Cangkir Cantik


Sepasang opa dan oma pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik "Lihat cangkir itu," kata si oma kepada suaminya.
"Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si opa.
Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara "Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang penjunan dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar. Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata "belum !" lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop ! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata "belum !" Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak. Wanita itu berkata "belum !" Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya ! Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku. Setelah puas "menyiksaku" kini aku dibiarkan dingin. Setelah benar-benar dingin seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku."

Saudara, seperti inilah Allah membentuk kita. Pada saat Ia membentuk kita, tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya cara bagi Allah untuk mengubah kita supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan Allah.
Yakobus 1 : 2 - 4
"Saudara-saudaraKu, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai pencobaan, sebab kamu tahu bahwa UJIAN terhadap IMANMU menghasilkan KETEKUNAN. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya kamu MENJADI SEMPURNA dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. 
Apabila anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati, karena Allah sedang membentuk anda. Bentukan - bentukan ini memang menyakitkan tetapi setelah semua proses itu selesai. Anda akan melihat betapa cantiknya Allah membentuk anda." 

Burung Kolibri Biru


Oleh: Tidak Diketahui
Penterjemah: HW

Pada jaman dahulu hiduplah seorang pemuda di sebuah tempat yang jauh yang bernama Tanow. Pemuda tersebut adalah seorang anak periang dan tidak peduli terhadap sekelilingnya. Ia mempunyai sahabat kecil yang istimewa, yaitu seekor burung kolibri biru. Ia tidak mempunyai banyak sahabat karib, namun keduanya merupakan sahabat karib yang tak terpisahkan. Pemuda itu demikian sayangnya terhadap si kolibri biru sehingga ia membuat rumah-rumahan untuk burung tersebut. Si kolibri biru pun menyayangi pemuda sahabatnya tersebut dan selalu terbang mengikuti ke mana saja si pemuda pergi.

Sejalan dengan berlalunya waktu, kasih sayang di antara mereka berdua juga semakin bertambah-tambah. Sampai suatu hari pemuda tersebut bertemu dengan seorang gadis yang cantik di sekolah. Gadis tersebut berambut pirang, bermata biru, dengan senyumnya yang mungil menawan.

Saat itu acara pesta dansa terbesar sepanjang tahun di Tandow sedang akan berlangsung. Si pemuda berpikir keras bagaimana caranya mengajak si gadis untuk menjadi pasangannya di pesta dansa nanti. Sepanjang hari ia mengumpulkan segenap keberaniannya. Akhirnya, saat sekolah usai, ia menghampiri gadis itu dan mengajaknya ke pesta dansa.

Biarlah Yang Miskin Berkata, “Aku Kaya!”


Oleh: Tidak Diketahui
Diceritakan oleh: Joe Gatuslao Phillipines

Suatu hari ayah dari suatu keluarga yang sangat sejahtera membawa anaknya bepergian ke suatu negara yang sebagian besar penduduknya hidup dari hasil pertanian, dengan maksud untuk menunjukkan bagaimana kehidupan orang-orang yang miskin.

Mereka menghabiskan waktu berhari-hari di sebuah tanah pertanian milik keluarga yang terlihat sangat miskin.

Sepulang dari perjalanan tersebut, sang ayah bertanya kepada anaknya, “Bagaimana perjalanan tadi?”

“Sungguh luar biasa, Pa.”

“Kamu lihat kan bagaimana kehidupan mereka yang miskin?” tanya sang ayah.

“Iya, Pa,” jawabnya.

“Jadi, apa yang dapat kamu pelajari dari pelajaran ini?” tanya ayahnya lagi.

Si anak menjawab, “Saya melihat kenyataan bahwa kita mempunyai seekor anjing sedangkan mereka memiliki empat ekor. Kita punya sebuah kolam yang panjangnya hanya sampai ke tengah-tengah taman, sedangkan mereka memiliki sungai kecil yang tak terhingga panjangnya. Kita memasang lampu taman yang dibeli dari luar negeri dan mereka memiliki bintang-bintang di langit untuk menerangi taman mereka. Beranda rumah kita begitu lebar mencapai halaman depan dan milik mereka seluas horizon. Kita tinggal dan hidup di tanah yang sempit sedangkan mereka mempunyai tanah sejauh mata memandang. Kita memiliki pelayan yang melayani setiap kebutuhan kita tetapi mereka melayani diri mereka sendiri. Kita membeli makanan yang akan kita makan, tetapi mereka menanam sendiri. Kita mempunyai dinding indah yang melindungi diri kita dan mereka memiliki teman-teman untuk menjaga kehidupan mereka.”

Dengan cerita tersebut, sang ayah tidak dapat berkata apa-apa.

Kemudian si anak menambahkan, “Terima kasih, Pa, akhirnya aku tahu betapa miskinnya diri kita.”

Terlalu sering kita melupakan apa yang kita miliki dan hanya berkonsentrasi terhadap apa yang tidak kita miliki. Kadang kekurangan yang dimiliki seseorang merupakan anugerah bagi orang lain.

Semua berdasar pada perspektif setiap pribadi. Pikirkanlah apa yang akan terjadi jika kita semua bersyukur kepada Tuhan atas anugerah yang telah disediakan oleh-Nya bagi kita daripada kuatir untuk meminta lebih lagi.

Empat Hukum Rohani


Sebagaimana ada hukum-hukum alam yang mengatur alam ini, demikian juga ada hukum-hukum rohani yang mengatur hubungan saudara dengan Tuhan Allah.


1. HUKUM YANG PERTAMA 
TUHAN ALLAH MENGASIHI SAUDARA, DAN MEMPUNYAI SUATU RENCANA YANG INDAH BAGI HIDUP SAUDARA.

(Ayat-ayat yang terdapat di dalam buku kecil ini hendaknya dibaca dari Alkitab sedapat mungkin.)
KASIH ALLAH 
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga la telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" Yohanes 3:16.
RENCANA ALLAH 
(Kristus berkata), "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan" (suatu kehidupan yang berarti dan penuh kebahagiaan) Yohanes 10:10b.
Apakah sebabnya banyak orang tidak pernah mengalami kehidupan yang berkelimpahan dan penuh kebahagiaan ini?


2. HUKUM YANG KEDUA 
MANUSIA PENUH DOSA DAN TERPISAH DARI TUHAN ALLAH, SEHINGGA IA TIDAK DAPAT MENGETAHUI DAN MENGALAMI KASIH DAN RENCANA ALLAH BAGI HIDUPNYA.
MANUSIA PENUH DOSA
"Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah" Roma 3:23
Manusia diciptakan untuk bersekutu dengan Tuhan Allah, akan tetapi karena kekerasan hatinya, ia memilih jalannya sendiri sehingga persekutuannya dengan Tuhan Allah terputus. 
Menurut Alkitab, kekerasan hati untuk memilih jalan sendiri dan ingin bebas dari Tuhan Allah disebut
 dosa dan diwujudkan, baik dengan sikap melawan maupun dengan sikap masa bodoh.
MANUSIA TERPISAH DARI TUHAN ALLAH
"Sebab upah dosa ialah maut . . ." (terpisah dari Allah untuk selama-lamanya) Roma 6:23
Tuhan Allah Maha Suci, sedangkan manusia penuh dosa. Karena itu ada satu jurang pemisah antara Tuhan Allah dengan manusia. Manusia selalu berusaha untuk mencari Tuhan Allah dan kehidupan yang penuh kebahagiaan melalui usahanya sendiri yaitu kehidupan yang baik, etika, filsafat dan lain-lain, namun gagal disebabkan karena dosanya.
Hukum yang ketiga memberikan kita jalan ke luar dari kesulitan ini.


3. HUKUM YANG KETIGA
YESUS KRISTUS ADALAH SATU-SATUNYA JALAN KESELAMATAN YANG TELAH DITENTUKAN OLEH TUHAN ALLAH UNTUK KEAMPUNAN DOSA MANUSIA, MELALUI DIA SAUDARA DAPAT MENGETAHUI DAN MENGALAMI KASIH DAN RENCANA ALLAH BAGI SAUDARA.
KRISTUS MATI GANTI KITA
"Akan tetapi Allah menunjukkan kasihNya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa" Roma 5:8
KRISTUS TELAH BANGKIT PULA DARI KEMATIAN
".....Kristus telah mati karena dosa kita...la telah dikuburkan...ia telah dibangkitkan pada hari yang ketiga sesuai dengan Kitab Suci,...la telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas muridNya. Sesudah itu la menampakkan diri kepada lebih dari 500 saudara sekaligus." 1 Korintus 15:3-6
KRISTUS ADALAH SATU-SATUNYA JALAN
Kata Yesus kepadanya, "Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" Yohanes 14:6
Allah telah menjembatani jurang pemisah antara manusia dengan DiriNya dengan mengirimkan AnakNya, Yesus Kristus, untuk mati di kayu salib menggantikan kita.
Tidak cukup hanya mengetahui ketiga hukum ini . . .


4. HUKUM YANG KEEMPAT 
KITA HARUS MENERIMA YESUS KRISTUS MENJADI JURUSELAMAT DAN TUHAN KITA, DENGAN MENGUNDANGNYA SECARA PRIBADI. DENGAN DEMIKIAN KITA DAPAT MENGETAHUI DAN MENGALAMI KASIH DAN RENCANA ALLAH BAGI HIDUP KITA.
KITA HARUS MENERIMA KRISTUS
"Tetapi semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya" Yohanes 1:12
KITA MENERIMA KRISTUS DENGAN IMAN
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu, jangan ada orang yang memegahkan diri" Efesus 2:8,9
KITA MENERIMA KRISTUS, DENGAN MENGUNDANGNYA SECARA PRIBADI
(Kristus berkata, "Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok, jikalau ada orang yang mendengar suaraKu dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya...." Wahyu 3:20
Menerima Kristus berarti berpaling dari diri sendiri kepada Tuhan Allah, serta menyerahkan seluruh pribadi kita, yaitu akal budi, perasaan dan kemauan. Karena itu tidak cukup hanya mengerti ajaran Kristus dengan akal kita saja atau menanggapinya berdasarkan perasaan semata-mata; kita harus mengambil tindakan berdasarkan kemauan kita, untuk menyerahkan setiap segi kehidupan kita dikuasai oleh Yesus Kristus.
Kedua lingkaran ini menggambarkan dua macam kehidupan:
Lingkaran manakah yang mencerminkan kehidupan saudara?
Lingkaran manakah yang saudara ingin akan mencerminkan kehidupan saudara?
Yang berikut ini menjelaskan bagaimana saudara dapat menerima Kristus:


SEBAGAI SATU TINDAKAN KEMAUAN, SAUDARA DAPAT MENERIMA KRISTUS SEKARANG INI JUGA DENGAN DOA BERDASARKAN IMAN. (Doa adalah percakapan dengan Tuhan)
Berdoalah dengan kata-kata saudara sendiri. Tuhan Allah mengetahui isi hati saudara dan tidak bergantung pada kata-kata saudara. Berikut ini adalah satu saran doa:
"Tuhan Yesus, saya memerlukan Dikau. Saya membuka pintu hatiku dan menerima Dikau sebagai Juruselamat dan Tuhanku. Terima kasih, karena Tuhan telah mangampuni dosa-dosaku. Kuasailah tahta hatiku. Bentuklah saya menjadi seorang pribadi yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Amin."
Apakah doa ini menyatakan keinginan hati saudara? Kalau saudara berdoa dengan iman dan mengundang Kristus untuk menguasai hidup saudara, apakah yang akan terjadi? Jika demikian, ucapkanlah doa ini sekarang juga, maka Kristus akan masuk ke dalam hati dan hidup saudara sebagaimana telah dijanjikanNya.


BAGAIMANA SAUDARA DAPAT MENGETAHUI BAHWA KRISTUS TELAH BERADA DALAM HATI SAUDARA:
Apakah saudara telah mengundang Kristus masuk ke dalam hati saudara pada waktu saudara berdoa? Kalau demikian sesuai dengan janjiNya dalam Wahyu 3:20, di manakah Dia sekarang? Kristus berjanji bahwa la akan masuk ke dalam hidup saudara ketika saudara mengundangNya dalam doa saudara. Mungkinkah Dia tidak menepati janjiNya? Bagaimana saudara mengetahui bahwa ia menjawab doa saudara? (Karena Allah senantiasa setia pada janji-janji dalam FirmanNya.)
ALLAH MENGARUNIAKAN HIDUP YANG KEKAL KEPADA SEMUA ORANG YANG MENERIMA KRISTUS:
"Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam AnakNya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal". 1 Yohanes 5:11-13.
Bersyukuriah senantiasa, bahwa Kristus ada di dalam hidup saudara dan bahwa Dia tidak pernah meninggalkan saudara (Ibrani 13:5). Saudara dapat mengetahui bahwa Kristus tinggal dalam hati saudara, dan bahwa sejak saudara mengundang Dia berdasarkan iman saudara kepada janjiNya, saudara menerima hidup yang kekal, Dia tidak akan mengecewakan saudara.
Bagaimana tentang perasaan?


JANGANLAH BERGANTUNG PADA PERASAAN
Jaminan iman kita bukanlah perasaan-perasaan kita yang dapat berubah, melainkan janji Kristus. Orang Kristen hidup karena imannya kepada Tuhan dan FirmanNya. Bagan kereta api di bawah ini menggambarkan hubungan antara KENYATAAN (Tuhan dan FirmanNya), IMAN (kepercayaan kita kepada Tuhan dan FirmanNya), dan PERASAAN (akibat dari iman dan ketaatan kita).
Kereta api dapat terus berjalan dengan atau tanpa gerbong penumpang, asal saja batu bara dimasukkan ke dalam lokomotip. Sebaliknya adalah mustahil untuk membuat kereta api itu berjalan dengan memasukkan batu bara kedalam gerbong penumpang. Demikian juga, sebagai orang Kristen janganlah kita menggantungkan iman kita kepada perasaan, melainkan kita harus mendasarkan iman kita pada janji-janji Allah dalam FirmanNya.


SEJAK SAUDARA MENERIMA KRISTUS, BANYAK HAL TELAH TERJADI DALAM KEHIDUPAN SAUDARA, TERMASUK:
1.     Tuhan Yesus yang diwakili oleh Roh Kudus telah berada di dalam hati saudara
Wahyu 3:20; Efesus 1:13,14; Roma 8:14-17
2.     Dosa-dosa saudara telah diampuni
Kol. 1:13,14; 1 Yohanes 1:9
3.     Saudara telah menjadi seorang anak Tuhan
Yohanes 1:12; Roma 8:15,16
4.     Saudara telah memulai perjalanan hidup yang sesuai dengan rencana Allah bagi hidup saudara
Efesus 2:10; 2 Kor. 5:17
Dengan demikian, menerima Kristus merupakan pengalaman yang lebih indah dari pada pengalaman-pengalaman lain yang manapun dalam hidup saudara. Karena itu, maukah saudara berdoa untuk menyatakan terimakasih saudara kepadaNya?
Sekarang bagaimana selanjutnya?


SARAN-SARAN UNTUK PERTUMBUHAN ROHANI
Pertumbuhan rohani adalah hasil dari ketaatan pada Kristus. "Karena orang yang benar akan hidup oleh iman". Galatia 3:11
Hidup berdasarkan iman akan memungkinkan saudara untuk taat akan Allah dalam setiap segi kehidupan saudara serta mempraktekkan hal-hal berikut ini:
T
Tiap-tiap hari hendaknya saudara datang ke hadirat Tuhan di dalam doa. Yohanes 15:7
U
Usahakanlah membaca Alkitab setiap hari - Saudara dapat mulai dengan Injil Yohanes. Kisah 17:11
M
Mintalah kepada Tuhan supaya saudara dapat menaati apa yang telah saudara baca dari Alkitab. Yohanes 14:21
B
Biasakan diri untuk bersaksi tentang Kristus kepada orang lain. Matius 4:19, Yohanes 15:8.
U
Usahakanlah untuk mempercayakan setiap segi kehidupan saudara kepada Tuhan. Dengan demikian, maka saudara dapat mengalami kehidupan yang penuh kelimpahan itu hari lepas hari. 1 Petrus 5:7.
H
Hendaklah saudara membiarkan Roh Kudus menguasai hidup dan kesaksian saudara sehari-hari. Galatia 5:16-17; Kisah 1:8.


PENTINGNYA MENGIKUTI IBADAH DAN PENELAAHAN ALKITAB Dl GEREJA.
Ibrani 10: 25 menasehatkan agar " . . . janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita. . ." Kalau ada beberapa potong kayu bersama-sama terbakar, maka nyalanya besar dan memberi kehangatan. Tetapi apabila salah satu dari beberapa potong kayu itu diambil, kemudian ditaruh di hawa yang dingin, maka padamlah apinya. Demikian juga hubungan saudara dengan orang-orang Kristen yang lain.
Jika saudara tidak menjadi anggota sesuatu gereja, janganlah saudara menunggu supaya diundang. Ambillah tindakan; hubungilah pendeta dari gereja yang berdekatan di mana Kristus diagungkan dan firman Allah diberitakan. Buatlah rencana sekarang agar saudara dapat turut berbakti pada hari Minggu yang akan datang.
Jikalau isi buku kecil ini benar-benar bermanfaat bagi saudara, harap saudara membacakannya juga untuk saudara-saudara yang lain